Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membebaskan Fakir Miskin dari Kemiskinan adalah Panggilan Moral Agama

Kompas.com - 11/06/2023, 20:50 WIB
Heru Margianto

Penulis

CIPANAS, KOMPAS.com - Membebaskan fakir miskin dari kemiskinan mereka merupakan panggilan moral agama. Dalam iman Katolik, pesan itu pernah disampaikan Santo Paulus juga Paus Fransiskus yang menegaskan bahwa misi utama gereja adalah melayani kaum miskin.

“Keberpihakan untuk dan bersama kaum miskin adalah implikasi moral dari iman kepada Yesus dan bagian sentral dari ajaran sosial gereja,” ujar pemikir kebinekaan Sukidi dalam temu pastoral gelombang kedua yang dihadiri Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo bersama seluruh pastor yang berkarya di Keuskupan Agung Jakarta, di Wisma Via Renata, Cipanas, Jawa Barat, Selasa, (30/5/2023).

Peraih doktor dalam studi Islam dan agama-agama dunia di Universitas Harvard itu merujuk secara spesifik pesan Paus Fransisiskus yang mengingatkan kembali kata-kata Santo Paulus, “Demi kamu, Kristus menjadi miskin” (2 Kor. 8:9). Paus menggelorakan pentingnya prinsip subsidiaritas, solidaritas, dan keberpihakan kepada kaum fakir miskin.

Pada titik ini, iman Katolik bertemu dengan panggilan mulia negara yang juga memiliki ikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, semua orang Katolik bersama seluruh warga negara mendapat panggilan untuk memikul tanggung jawab bersama membebaskan kaum fakir miskin dari penjara kemiskinan.

Baca juga: Kesejahteraan Bersama, Titik Temu Kekatolikan dan Keindonesiaan

Panggilan hidup untuk berkontribusi pada upaya pembebasan kaum fakir miskin dari penjara kemiskinan, menurut Sukidi, harus menjadi kesadaran bersama antara negara, pengusaha, dan masyarakat sejahtera, untuk bergotong royong dalam menyelenggarakan kebutuhan pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan jaminan sosial yang berkualitas bagi kaum fakir miskin dan anak-anak terlantar.

“Inilah tanggung jawab kemanusiaan kita sebagai bangsa agar seluruh rakyat dapat hidup adil dan sejahtera secara bersama, terbebas dari kemiskinan,” ujarnya.

Panggilan kesucian

Dalam kesempatan itu, Kardinal Suharyo pun mengingatkan para peserta bahwa panggilan kesucian bukan ditempuh dengan cara menarik diri dari dunia dan tidak terlibat di dalamnya. Jalan menuju kesucian justru ditempuh dengan tindakan solidaritas dan keberpihakan kemanusiaan kepada kaum fakir miskin.

“Apakah Anda warga Keuskupan Agung Jakarta? Jadilah suci dengan terus berusaha mencari jalan-jalan baru untuk merawat dan mengembangkan kesejahteraan bersama,” kata Kardinal.

Ia menyampaikan, banyak orang seringkali tergoda untuk berpikir bahwa kesucian hanya diperuntukkan bagi mereka yang dapat menarik diri dari urusan sehari-hari dan menyediakan banyak waktu untuk berdoa.

"Bukan demikian. Kita dipanggil untuk menjadi suci dengan menghayati hidup kita dengan kasih dan dengan memberikan kesaksian dalam segala hal yang kita lakukan, di mana pun kita berada,” ujar dia,

Ada banyak langkah konkret sederhana yang bisa ditempuh. Umat Katolik bisa mengambil bagian dalam pelayanan karitatif lima kebutuhan dasar: pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Misanya, menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak yang mengalami gizi buruk di lingkungan sekitar atau memberikan akses jaminan sosial.

“Kita berharap melalui berbagai prakarsa yang kita jalankan sekecil dan sesederhana apa pun, kita terus dapat berkontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, wujud nyata keselamatan,” kata Kardinal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com