Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Puan Batal Jadi Capres PDI-P, Olly: Pemimpinnya Legowo, Masa Loyalisnya Enggak?

Kompas.com - 08/06/2023, 12:13 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara umum PDI-P Olly Dondokambey tidak menampik bahwa pendukung Puan Maharani di internal partai pasti ada.

Namun, para pendukung itu otomatis berpindah haluan ke Ganjar Pranowo, bakal calon presiden dari PDI-P.

"Pendukungnya fanatik kan pasti ada. Tapi dengan yang besar hatinya Mbak Puan, mereka melihat turun dan ke mana-mana membawa Pak Ganjar Pranowo, pasti legowonya ikut. Ikut pemimpinnya," kata Olly dalam program KAMAR ROSI yang ditayangkan Youtube KompasTV, Rabu (7/6/2023) petang.

"Kalau pemimpinnya sudah legowo, masak para loyalisnya masih ke kiri dan ke kanan, kan enggak mungkin," kata Gubernur Sulawesi Utara itu.

Baca juga: PDI-P Tak Masalah Jika Anies Masukkan Puan ke Dalam Radar Cawapres: Boleh!

Sebelum Ganjar dideklarasikan bakal capres PDI-P, lanjut Olly, wilayah Sulawesi Utara didominasi para kader dan simpatisan yang mendukung Puan sebagai capres dari PDI-P.

"Orang waktu survei paling tinggi calon presiden PDI-P Mbak Puan," ujar Olly.

Namun, kemudian Ganjar Pranowo mendatangi Sulawesi Utara setelah ia dideklarasikan sebagai bakal capres dari PDI-P.

"Nah ini saya jelaskan ke Pak Ganjar, 'Mas, mohon maaf, di sini kan semuanya Mbak Puan, tapi kalau Mas datang, karena kita solid, saya sudah izin Mbak Puan, pasti disambut'," kata Olly.

Baca juga: Puan Tangkap Sinyal Jokowi Ingin Ganjar Lanjutkan Kepemimpinan pada 2024

"Semua solid bergerak, karena semua melihat apa perintah ketua umum dan begitu legowonya Mbak Puan," ucap Olly.

Adapun PDI-P resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

Pencapresan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, pada 21 April 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com