Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Sikap Partai Koalisi Perubahan

Kompas.com - 07/06/2023, 08:49 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk ke dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Nama AHY menjadi salah satu kandidat cawapres Ganjar di antara nama-nama tokoh pemerintahan.

Adapun bocoran tersebut diungkapkan oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. Dia menyebut enam dari 10 nama bakal cawapres Ganjar, yang mana AHY adalah salah satunya.

“Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD) sudah masuk namanya,” kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Sekolah Partai DPP PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

“Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), kemudian ada Pak AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto). Nama-nama itu masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” tuturnya.

Baca juga: Ketika Jokowi dan Megawati Tunjukkan Kekompakan Dukung Ganjar di Rakernas PDI-P...

Menurut Puan, nama-nama yang dia sebutkan sebagai kandidat bakal cawapres Ganjar itu memiliki keunggulannya masing-masing. Akan tetapi, PDI-P akan mencari cawapres yang satu visi dan misi dengan Ganjar.

Puan menyatakan, hingga saat ini mereka belum memutuskan siapa yang akan mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

Mendengar masuknya AHY ke dalam bursa cawapres Ganjar, tiga partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pun bereaksi.

Partai Nasdem bahkan mencium ada aroma penjegalan Anies Baswedan ketika PDI-P mengumumkan AHY sebagai salah satu kandidat bakal cawapres Ganjar.

Nasdem curiga ada upaya Anies dijegal

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mencium ada aroma penjegalan terhadap capres lain dalam pengumuman kandidat bakal cawapres Ganjar ini.

Sebab, AHY pun sudah menandatangani piagam deklarasi Anies di Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Namun, tiba-tiba ada partai dari koalisi lain yang hendak 'merebut' AHY.

"AHY itu Ketua Demokrat. Dia adalah bagian daripada koalisi KPP. Terus yang kemudian sudah deklarasi dan dia menandatangani piagam deklarasi itu sendiri," ujar Ali saat dihubungi, Rabu (7/6/2023).

"Jadi, ketika kemudian ada parpol tertentu yang mengusulkan atau mengambil ketua partai koalisi yang sudah berkoalisi dengan capres lain, ya apakah kemudian itu kita tidak terjemahkan sebagai upaya mengganjal pasangan lain?" sambungnya.

Baca juga: Puan Klaim Bakal Sering Dampingi Ganjar Turun ke Masyarakat

Ali menjelaskan, dalam mengusulkan cawapres untuk Anies di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, sudah tidak ada lagi persoalan internal mengenai hal itu.

Pasalnya, masing-masing partai sudah menandatangani piagam koalisi ketika melakukan deklarasi.

"Salah satunya adalah bahwa memberi kewenangan mandat kepada Anies Baswedan sebagai capres Koalisi Perubahan untuk memilih mencari cawapres," jelas Ali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com