Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Perbanyak Opsi untuk Hadapi Pilpres 2024, Wacanakan Airlangga-Zulhas

Kompas.com - 30/05/2023, 17:16 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) memperbanyak pilihan untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Setelah menyatakan tengah mempertimbangkan mendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dan mendorong Erick Thohir mengikuti kontestasi pilpres mendatang, PAN mendorong terwujudnya duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan ketua umumnya, Zulkifli Hasan.

“Semua masih mungkin terjadi, bahwa sekarang tuh kan masih koma semua, belum ada kata titik, belum ada kata final. PAN melakukan penjajakan itu, sampai sekarang masih kita jajaki, opsi ke Ganjar, ke Prabowo, mendorong Erick Thohir, itu masih,” ujar Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

“Nanti dengan berbagai macam opsi, ini memudahkan PAN memilih yang terbaik,” katanya lagi.

Baca juga: PAN Sebut Zulhas Belum Tentukan Sikap Soal Wacana Pengusungannya dengan Airlangga

Yandi mengaku bahwa wacana duet Airlangga-Zulkifli Hasan memang dilakukan dengan serius. Usulan itu muncul dalam rapat internal PAN yang berlangsung pada 23 Mei 2023.

Namun, sampai saat ini, Zulkifli Hasan atau Zulhas belum menentukan sikap atas usulan yang disampaikan oleh sejumlah kader PAN tersebut.

“Iya secara resmi (Zulhas) belum kita tanya karena forumnya belum ada. Dari sisi rakernas sebenarnya itu dikembalikan penuh pada Bang Zul karena rakernas sudah memberikan mandat penuh pada Bang Zul untuk menentukan siapa capres-cawapres yang akan diusung oleh PAN,” ujarnya.

Yandri juga mengatakan, pihaknya secara serius mendorong agar Airlangga berpasangan dengan Zulhas pada Pilpres 2024.

Sebab, PAN pernah mengirimkan ketua umumnya untuk mengikuti kontestasi pada pilpres 2004 dan 2014.

Baca juga: PPP Sebut Masih Ada Kemungkinan Golkar dan PAN Dukung Ganjar Capres

Di tahun 2004, Amien Rais maju sebagai capres bersama Siswono Yudo Husodo sebagai cawapres. Kemudian, pada Pilpres 2014, Hatta Rajasa menjadi cawapres mendampingi Prabowo.

Yandri juga mengakui bahwa wacana untuk menduetkan Airlangga dan Zulhas sudah dibahas sejak lama.

“Kalau bisik-bisiknya sudah lama, tapi waktu saya memimpin rapat harian di DPP PAN, kader-kader itu mendorong supaya dua ketua umum itu maju, dan dari sisi persyaratan lebih dari cukup, 22,3 persen presidential treshold-nya,” katanya.

Diketahui PAN, Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepopuleran PKB, Nasdem, PKS, dan PAN Meningkat

Meski begitu, PPP sudah resmi mengusung Ganjar sebagai capres dan menjajaki kerja sama politik dengan PDI-P.

Golkar juga tengah mendorong terbentuknya koalisi besar bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada penjajakan koalisi itu, partai berlambang beringin ingin mendorong agar Airlangga bisa menjadi cawapres.

Namun, PKB terus menunjukan resistensinya karena ingin posisi cawapres ditempati oleh ketua umumnya, Muhaimin Iskandar.

Partai Gerindra pun terus mengingatkan bahwa penentuan capres-cawapres akan diputuskan oleh Prabowo dan Muhaimin yang telah menandatangani nota kesepakatan dalam pembentukan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Baca juga: PAN Akan Tetapkan Capres-Cawapres 2024 Beberapa Pekan ke Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com