Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Sebut Zulhas Belum Tentukan Sikap Soal Wacana Pengusungannya dengan Airlangga

Kompas.com - 30/05/2023, 14:59 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan disebut belum menentukan sikap soal wacana pengusungannya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengungkapkan, wacana itu muncul dalam rapat internal PAN yang digelar Selasa (23/5/2023) pekan lalu.

“Secara resmi belum kita tanya karena forumnya belum ada, (tapi) dari sisi rakernas sebenarnya (keputusan) itu dikembalikan penuh pada Bang Zul, karena rakernas sudah memberikan mandat penuh pada Bang Zul untuk menentukan siapa capres-cawapres yang akan diusung oleh PAN,” ujar Yandri pada Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Golkar Tak Menutup Kemungkinan Duetkan Airlangga dengan Zulhas

Meski begitu, Yandri menegaskan bahwa wacana untuk menduetkan Airlangga dan Zulhas pada kontestasi elektoral mendatang dilakukan dengan serius.

Alasannya, selama ini PAN juga sudah pernah dua kali mengusung ketua umumnya mengikuti pilpres. Pertama, Amien Rais yang maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2004, dan Hatta Rajasa yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2014.

“(Wacana itu) bagus juga, ketua umum parpol maju sebagai wujud kaderisasi dan memperkaya pilihan rakyat,” ucap dia.

Baca juga: Dorong Airlangga dan Zulhas Maju di Pilpres 2024, PAN: Kami Serius

Terakhir, ia menyatakan bahwa saat ini PAN juga masih menjajaki sejumlah opsi, seperti kemungkinan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.

Kemudian, mendorong agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

“Semua masih mungkin terjadi, bahwa sekarang tuh kan masih koma semua, belum ada kata titik, belum ada kata final. Nanti dengan berbagai macam opsi ini memudahkan PAN memilih yang terbaik,” imbuh dia.

Adapun Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengakui bahwa penjajakan pengusungan Airlangga-Zulhas memang dilakukan. Tapi, segala kemungkinan masih bisa terjadi, karena Golkar belum menentukan sikap akhirnya untuk menghadapi Pilpres 2024.

Saat ini PAN, Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Meskipun, PPP memberikan ancaman koalisi bakal bubar jika capres yang dipilih KIB tak sama dengan PPP yang telah memilih mengusung Ganjar.

Di sisi lain, Golkar juga terus mendorong terwujudnya koalisi besar bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Walaupun, PKB terus menyampaikan resistensinya untuk menerima Airlangga sebagai cawapres. PKB bersikeras tetap mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar untuk menjadi pendamping Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com