JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku tak mempersoalkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap cawe-cawe atau ikut campur politik demi kepentingan bangsa dan negara.
Sikap tersebut menandakan bahwa Jokowi ingin capaiannya selama 10 tahun menjabat sebagai Kepala Negara terus dilanjutkan oleh pemimpin sesudahnya.
"Saya memang berpendapat apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat tepat, sangat benar. Jangan dianggap salah. Karena sebagai warga punya kepentingan Indonesia ke depan," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Apa Arti Kata Cawe-cawe yang Sering Diucapkan Jokowi Jelang Pilpres?
Menurut Habiburokhman, cawe-cawe Jokowi merupakan hak politik dan aspirasi pribadi.
Namun, ia menilai Jokowi harus menyampaikan sekali lagi pada publik terkait cawe-cawe yang tak melanggar aturan dan ketentuan Pemilu 2024.
"Misalnya akan ada aturan kampanye, aturan keberpihakan, dan sebagainya," tambah Anggota Komisi III DPR ini.
Meski cawe-cawe, ia mengatakan, Jokowi tak boleh sampai melakukan intervensi pada pelaksanaan Pemilu. Sebab nantinya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menindak bila mendapati adanya dugaan intervensi di dalam kontestasi lima tahunan itu.
"Semua sudah ada aturan yang mengatur. Ada peraturan untuk KPU, Bawaslu, di mana aturan itu diawasi. Kalau sampai mengintervensi, tentu ada batasannya, bisa dilaporkan ke Bawaslu," ujar Habiburokhman.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengambil sikap cawe-cawe dalam urusan politik.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah pimpinan media nasional yang hadir dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Pertemuan dengan para tokoh media massa dan media sosial itu berlangsung selama sekitar dua jam, sejak Senin sore hingga petang.
Baca juga: PDI-P Yakin Jokowi Cawe-cawe Sesuai Adab, Tak Akan Intervensi Hasil Pemilu
Adapun tokoh yang hadir antara lain Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas, podcaster dan pegiat media sosial Helmi Yahya, dan General Manager News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha.
Pemimpin Redaksi TV One Karni Ilyas mengatakan, Presiden Jokowi bersikap cawe-cawe bukan untuk kepentingan pribadi.
"Ya dia (Jokowi) bilang cawe-cawe enggak melanggar undang-undang. Enggak melanggar undang-undang dia bilang. Jadi cawe-cawe itu demi negara, bukan demi pribadi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.