JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa I (Jakarta, Jabar, Banten) MQ Iswara mengakui pihaknya sangat kehilangan ditinggal oleh Dedi Mulyadi yang pindah ke Partai Gerindra.
Iswara mengatakan, Dedi Mulyadi merupakan sosok yang mampu mengumpulkan banyak suara di beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar), khususnya Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.
"Jujur, kami katakan berat Pak Dedi keluar. Dan penggantinya untuk mendapatkan suara sebesar itu mungkin tidak satu orang, harus ada dua orang," ujar Iswara saat ditemui di sekretariat Ikatan Alumni Unpad, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Iswara mengungkapkan, surat pengunduran diri Dedi Mulyadi dibuat pada 10 Mei 2023 lalu.
Baca juga: Dedi Mulyadi Gabung Gerindra, Ahmad Muzani: Insya Allah Beliau Nyaleg
Menurut Iswara, keputusan Dedi Mulyadi untuk hengkang membuat Golkar kaget.
Ia mengatakan, Dedi Mulyadi mundur dari Golkar karena ada masalah pribadi yang tidak mungkin diumbar ke publik.
Namun, yang pasti mundurnya Dedi Mulyadi bukan dikarenakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk ke Golkar.
"Saya tegaskan, bukan karena masuknya Ridwan Kamil. Bukan karena masuknya Pak Ridwan Kamil. Jadi ada masalah lain yang saya mohon izin tidak saya sampaikan di sini," katanya.
Iswara menjelaskan bahwa hingga saat ini, Golkar masih mengupayakan agar Dedi Mulyadi bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga: Belum Terima Surat Pengunduran Diri, Dedi Mulyadi Masih Didaftarkan Golkar sebagai Bacaleg
Menurutnya, Airlangga akan segera memanggil Dedi Mulyadi sepulangnya dari luar negeri.
Oleh karena itu, Dedi Mulyadi masih didaftarkan oleh Golkar sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) ke KPU.
Iswara mengatakan, Golkar belum menyiapkan pengganti Dedi Mulyadi.
"Jikalau ternyata beliau sudah memang sudah pindah seperti yang diceritakan ya, ke partai lain, ya tentunya ini kita harus mencari penggantinya. Dan Insya Allah, kalau terkait dengan itu, Partai Golkar adalah partai yang sudah menyiapkan fungsionaris di setiap dapil 200 persen atau dua kali dari jumlah kursi," ujar Iswara.
Baca juga: Surat Pengunduran Dirinya dari DPR dan Golkar Beredar, Dedi Mulyadi Enggan Komentar
Iswara lantas menegaskan kembali bahwa sosok Dedi Mulyadi hanya bisa digantikan oleh dua sampai tiga orang.
Selain itu, pengganti Dedi Mulyadi disebut harus orang yang populer dan memiliki kompetensi.