Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Jilat Ludah Sendiri, Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Pilih Maju Caleg DPD RI

Kompas.com - 19/05/2023, 17:29 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Agus Rahardjo mengaku memilih maju sebagai bakal calon Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI karena tak mau menjilat ludah sendiri.

Agus Rahardjo diketahui menjadi bakal calon anggota DPD RI dari Jawa Timur.

Ia mengaku pernah memberikan ceramah di partai politik. Saat itu, ia berpesan agar kaderisasi harus dilakukan dengan baik.

“Kader partai yang potensial (memiliki) dedikasi, performance, dan integritas bagus, jangan di disalip oleh orang kaya, artis atau mantan pejabat,” kata Agus saat dihubungi, Jumat (19/5/2023).

“Lha kalau saya maju (dari partai politik) kan seperti jilat ludah saya sendiri,” ujarnya lagi.

Baca juga: Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo, La Nyalla, dan Emilia Contessa Daftar Caleg DPD RI dari Jatim

Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mensyaratkan calon anggota DPR RI harus mendapatkan surat keputusan (SK) dari pengurus partai politik yang mengusungnya.

Menurut Agus, setiap orang memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam memajukan dan mensejahterakan negara.

Untuk bisa mewujudkan Indonesia yang maju dan berjaya pada tahun 2045 atau 100 tahun pasca proklamasi kemerdekaan, terdapat banyak hal yang masih harus dibenahi. Di antaranya adalah persoalan antikorupsi dan pemerintahan.

“Saya memilih berkontribusi lewat DPD RI,” kata Agus Rahardjo.

Sebelumnya, beredar pamflet digital di media sosial yang memuat gambar Agus Rahardjo tengah mengepakkan tangan dengan tulisan “Calon Anggota DPD RI dari Jawa Timur”.

Dalam poster itu tertulis seruan menuju masyarakat antikorupsi dan tagar “wani jujur hebat”.

Baca juga: Agus Rahardjo Jadi Penasihat Kapolri Bersama Hendardi, Nur Kholis, dan 14 Orang Lain

Tersemat juga keterangan Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK RI 2015-2019 dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI 2010-2015.

Dalam catatan Kompas.com pada masa kepemimpinan Agus Rahardjo, KPK menangani beberapa kasus besar.

Di antaranya adalah korupsi megaproyek e-KTP pada 2017 yang membuat negara rugi Rp 2,3 triliun.

KPK pun menyeret sejumlah politikus besar dan pejabat tinggi pemerintah ke jeruji besi. Mereka antara lain, eks Ketua DPR RI, Setya Novanto; mantan anggota DPR Miryam S Haryani; dan dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto.

Kasus lainnya adalah korupsi proyek PLTU Riau yang diusut pada 2018. Perkara ini menyeret mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih; mantan Menteri Sosial, Idrus Marham; dan mantan Dirut PLN, Sofyan Basir.

Namun, Sofyan Basir divonis bebas karena dinilai tidak terbukti bersalah.

Kasus lainnya adalah korupsi pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan pengadaan mesin pesawat Airbus di PT Garuda Indonesia yang menyeret Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar.

Baca juga: Para Pembesar yang Dijerat KPK di Era Agus Rahardjo Dkk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com