Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wajah Surya Paloh dan Elite Nasdem Muram Usai Bahas Nasib Johnny G Plate yang Jadi Tersangka

Kompas.com - 18/05/2023, 11:54 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Tak ada satu pun senyum yang tersungging di wajah para elite Partai Nasdem ketika memberikan keterangan kepada publik usai penetapan tersangka Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Johnny G Plate, oleh Kejaksaan Agung, di Nasdem Tower, Rabu (17/5/2023) sore.

Sejak pukul 13.00 WIB, satu persatu elite Nasdem menyambangi markas pusat partai mereka yang berada di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tak ada senyum dan sapa seperti biasanya kepada awak media ketika mereka masuk ke dalam gedung setinggi 23 lantai itu.

Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali, misalnya, yang biasanya selalu sigap ketika diajak awak media wawancara, lebih memilih berlari kecil meninggalkan wartawan.

Baca juga: BERITA FOTO: Johnny G Plate Jadi Tersangka, Anies Prihatin tapi Bangga pada Surya Paloh

Demikian halnya Ketua DPP Nasdem Willy Aditya. Setelah menyapa awak media, ia langsung berlari ke dalam Nasdem Tower. Padahal selama ini Willy dan Ali cukup vokal ketika diajak berbicara dengan wartawan.

Raut wajah tegang pun ditunjukkan Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel. Di Kompleks DPR, Gobel biasanya masih bisa diwawancara awak media ketika di-doorstop. Namun kemarin, tak ada satu pun pertanyaan awak media yang digubris olehnya, meski mereka telah berusaha mengejarnya.

Hanya Ketua DPP Nasdem Charles Meikiansyah yang masih mau memberikan sedikit pernyataan kepada wartawan saat ditanya. Sementara Bendahara Umum Nasdem yang juga Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni hanya membalas senyum saat disapa.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (17/5/2023). Kejaksaan Agung menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022 yang merugikan negara mencapai Rp8 triliun.ANTARA FOTO/RENO ESNIR Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (17/5/2023). Kejaksaan Agung menetapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022 yang merugikan negara mencapai Rp8 triliun.

"Nah ini (status Plate di Nasdem) yang segera kita bicarakan di sini, dalam pertemuan ini. Jadi langkah-langkah apa yang baik secara internal," ucap Charles.

Pembahasan nasib Plate setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022, berlangsung cukup lama.

Bila dihitung sejak para elite parpol itu tiba hingga akhirnya Ketua Umum Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan kepada media pada pukul 17.15 WIB, maka rapat yang berlangsung secara tertutup itu berlangsung tak kurang dari empat jam.

Baca juga: Jhonny G Plate Tersangka: Terborgol, Senyum Datar hingga Dugaan Kerugian Rp 8 Triliun Korupsi Bakti Kominfo

Surya Paloh pun tak bisa menyembunyikan wajah muramnya. Sorot matanya tajam menatap satu per satu awak media yang hadir untuk mendengarkan keterangannya mengenai sikap Nasdem atas penetapan tersangka Plate.

"Saudara-saudaraku, rekan-rekan pers yang saya hormati. Suasana sore hari ini pasti satu suasana yang berbeda dari suasana pertemuan-pertemuan kita di tempat ini dari beberapa kali pertemuan dengan kawan-kawan semuanya," kata Paloh memulai pernyataannya.

Hormati proses hukum

Paloh sesekali mencoba untuk tersenyum. Namun, suasana hati Nasdem justru lebih tercermin di wajah para elite Nasdem yang berdiri berjajar di samping kiri dan kanan serta di belakang Surya Paloh.

Baca juga: Berita Media Asing soal Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi

Tak ada satu pun senyum merekah di wajah mereka, sebagaimana ketika mereka melakukan pertemuan dengan elite parpol lain atau saat mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada 3 Oktober 2022 lalu.

Bahkan, di tengah upayanya untuk tersenyum, Paloh justru mengatakan bila saat ini seluruh keluarga besar Nasdem dalam kondisi kalut.

"Kesedihan yang sukar untuk kami tutupi. Kami berupaya untuk menutupi ini, kami berupaya untuk kami tetap tegar, bisa tersenyum dengan teman-teman semuannya, kami upayakan itu," tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com