JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil mewah jenis sport Ferrari Type California berwarna metalik dalam kasus dugaan suap hakim agung.
Mobil sport tersebut tercatat memiliki nomor polisi B 323 BBB berwarna metalik.
Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, mobil tersebut disita sebagai barang bukti pengembangan penyidikan.
“Betul dan saat ini barang bukti dimaksud dipergunakan untuk pengembangan penyidikan yang saat ini sedang diselesaikan KPK,” kata Ali saat dihubungi, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Jaksa KPK Tuntut Pengacara Penyuap Hakim Agung Yosep Parera Dipenjara 9 Tahun 4 Bulan
Selain Ferrari, tim penyidik KPK menyita mobil mewah merek McLaren Type MP4-12C 3.8 berwarna Volcano Yellow. Mobil tersebut dilengkapi nomor polisi B 1 STN.
Dalam surat tuntutan hakim agung yang menjadi terdakwa suap, Sudrajad Dimyati, kendaraan mewah tersebut masuk daftar kendaraan yang disita penyidik.
Pada barang bukti nomor 283 disebutkan, terdapat lembar asli salinan kuitansi warna merah Jakarta Auto Garage atas nama Dadan Tri.
Adapun Dadan merupakan Komisaris PT Wika Beton yang baru-baru ini mengundurkan diri.
Ia ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menjadi semacam calo pengurusan perkara di MA.
“(Kuitansi) untuk pembayaran pembelian mobil Toyota Land Cruiser GR Sport (baru), tahun 2022 warna hitam, seharga Rp. 3.825.000.000 tertanggal 23 September 2022,” sebagaimana dikutip dari surat tuntutan tersebut.
Baca juga: KY Buka Pendaftaran 10 Calon Hakim Agung dan 3 Calon Hakim ad hoc HAM
Selain dua mobil sport itu, KPK menyita mobil Toyota Land Cruiser 300 GR-S 4x4 AT dengan nomor polisi B 2709 SJ.
Kemudian, mobil Hyundai Tipe Creta Prime 1.5 AT warna hitam dengan nomor polisi B 1682 DFW.
Selanjutnya, mobil Mitsubishi XPander 1.5 L Sport dengan nomor polisi B 2709 SJ.
KPK tengah mengusut dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung.
Sejauh ini, KPK menetapkan 17 tersangka. Sebanyak dua di antaranya merupakan Hakim Agung Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh.