Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite PKB Sebut Koalisi Besar Hanya Wacana dan Tak Ada Opsi Airlangga Cawapres Prabowo

Kompas.com - 11/05/2023, 21:36 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mempertegas koalisi besar hanya sekadar wacana yang digulirkan dan tidak dideklarasikan secara resmi.

Hal itu ditegaskan Jazulil menanggapi isu pembentukan koalisi besar setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Wacana koalisi besar yang digulirkan, menurut Jazilul, hanya berbentuk ide yang tidak akan mengubah koalisi yang sudah dibangun antara Gerindra dan PKB yaitu Koalisi Indonesia Raya (KIR).

"Itu ide saja koalisi besar itu, enggak ada sebenarnya, kan enggak ada peresmian koalisi besar," ujar Jazilul saat ditemui di Gedung Nusanara IV MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Kagetnya Golkar, Airlangga Hanya Ditawari PKB Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Muhaimin

Dia mengatakan, saat ini yang sebenarnya terjadi adalah KIR yang memperbesar koalisi dengan beragam partai yang mereka temui.

Jadi partai yang akan bergabung dengan KIR harus tunduk dengan piagam deklarasi KIR yang sudah ditetapkan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Bahwa KIR ingin memperluas terus, sesuai dengan piagam deklarasi," kata Jazilul.

"Memperluas koalisi KIR, berbeda dengan koalisi (besar)," ucap dia.

Baca juga: Rangkaian Sowan Politik Tokoh Koalisi Besar kepada JK dan AHY, Minta Restu dan Merayu?

Dia juga mengaku penyodoran Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo adalah wacana belaka.

Jazilul mengatakan penyodoran nama capres-cawapres bukan kewenangan dari Ketua DPP PKB Faisol Reza dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid.

Tetapi merupakan kewenangan Prabowo dan Cak Imim sesuai dengan mandat yang diberikan dalam piagam KIR.

"Enggak ada itu, bukan urusannya Pak Nusron dengan Pak Faisol Reza," ucap dia.

Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Koalisi Besar Sulit Terbentuk, Cak Imin: Namanya Usaha

Sebelumnya, penjajakan koalisi besar dilakukan oleh lima partai politik (parpol) koalisi pemerintah saat ini.

Kelimanya adalah Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Namun, PPP sudah menekankan tak bisa berkoalisi dengan parpol yang tidak mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).


Sementara itu, PAN ingin mendukung Erick Thohir untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024. Belakangan, PAN disebut-sebut bakal bergabung mendukung Ganjar.

Dengan sikap tegas PKB, bisa dipastikan KIR menolak adanya koalisi besar di luar kesepakatan yang sudah dibuat KIR yaitu menentukan capres-cawapres yang ditentukan oleh Prabowo dan Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com