JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik semakin cair setelah PDI-P mengumumkan dukungannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres 2024.
Peta koalisi tampak mulai berubah. Wacana pembentukan "Koalisi Besar" di luar poros PDI-P kini mulai menunjukkan tanda-tanda nyata.
Sebelumnya, koalisi ini dimotori oleh Partai Gerindra dan PKB bersama beberapa partai politik dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.
PPP menunjukkan tanda-tanda mendekati poros politik PDI-P setelah pengumuman dukungan untuk Ganjar. Golkar merapat ke kubu Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, sedangkan PAN masih abu-abu.
Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Pilpres 2024 Bisa Diikuti 3 Paslon Capres-Cawapres
Belakangan, Jusuf Kalla, wakil presiden ke-10 dan 12, menjadi tokoh yang banyak menerima kunjungan dari politikus kelas wahid yang menggawangi wacana "Koalisi Besar" ini.
Padahal, nama Jusuf Kalla kadung identik dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang dimotori Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS--poros politik yang telah menjagokan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat capres 2024.
JK, sapaan akrabnya, sebelumnya sudah mengusulkan beberapa nama kandidat pendamping Anies. Ia juga sempat "menggiring" partai politik di KIB gabung ke KPP.
Tokoh sentral Koalisi Besar pertama yang sowan ke JK adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sosok yang baru-baru ini menempati posisi teratas dalam berbagai hasil survei elektabilitas capres 2024.
Prabowo diterima JK di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023).
Keduanya mengeklaim tak ada bahasan politik dalam pertemuan tersebut melainkan hanya "membicarakan masa depan" bangsa Indonesia dan bernostalgia.
Selepas pertemuan, JK melontarkan sanjungan kepada Prabowo yang dianggapnya memang memiliki kedekatan pribadi sejak dulu.
"Beliau, pertama, tentara yang hebat. Kedua, sangat terbuka dan dia humble, low profile, semua didatangi. Tidak banyak pemimpin yang memperhatikan para senior ya," kata JK.
Uniknya, setelah bersua JK, Prabowo langsung meluncur ke Istana Merdeka untuk bertemu Presiden RI Joko Widodo yang telah mengundang sejumlah pemimpin partai politik pendukung pemerintah.
Jokowi sebelumnya juga diketahui sebagai pihak yang disebut turut mengarahkan dan merestui dibentuknya "Koalisi Besar" ini.
Setelah Prabowo, giliran Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang menemui JK pada Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Setelah Bertemu Muhaimin, AHY Pastikan Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.