Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Targetkan 100 Persen Bayi Dapat Imunisasi Dasar Lengkap Tahun Ini

Kompas.com - 04/05/2023, 20:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 100 persen bayi mendapat imunisasi dasar lengkap (IDL) pada tahun ini. Begitu pula untuk bayi di bawah dua tahun (baduta).

Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine mengatakan, target ini meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 90 persen.

Oleh karena itu, ia memerlukan peran dan dukungan dari semua pihak untuk mencapai target baru.

Baca juga: Kemenkes Buka Lowongan Kerja hingga 7 Mei 2023, Simak Persyaratannya

"Kita harus bisa mencapai imunisasi dasar lengkap untuk bayi, target adalah tahun ini 100 persen, target yang luar biasa tentunya. Kemudian untuk anak baduta 12-24 bulan sudah dapat imunisasi lengkap targetnya juga semua," kata Prima dalam diskusi daring bersama IDAI, Kamis (4/5/2023).

Sementara itu, untuk anak usia sekolah, targetnya sebesar 80 persen. Adapun imunisasi untuk anak sekolah merupakan imunisasi lanjutan, sebagai langkah preventif mencegah beragam penyakit dan virus menular pada anak.

"Jadi 80 persen anak-anak usia sekolah harus sudah dapat imunisasi lanjutannya. Kemudian juga ada indikator untuk wanita usia subur yang sudah memiliki status T2+ jadi minimal T2. Itu targetnya tahun ini 80 persen juga," ungkap Prima.

Baca juga: RS Ramai karena Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes: BOR Nasional 8,1 Persen

Prima menyampaikan, pemberian imunisasi adalah hak bagi anak-anak dalam upaya membangun ketahanan kesehatan. Tak heran, pemerintah menjadikan imunisasi sebagai salah satu program prioritas.

Saat ini, kata Prima, pemerintah sudah memberikan 14 jenis antigen di dalam program imunisasi rutin nasional. Pemberian imunisasi dibagi menjadi tiga kelompok umur, yaitu untuk bayi usia 0-11 bulan, anak usia 12-24 bulan, dan anak usia sekolah dasar.

Imunisasi yang diberikan untuk anak usia 0-11 bulan, meliputi HB0 1 dosis, BCG 1 dosis, DPT-HB-Hib 3 dosis, polio tetes (bOPV) 4 dosis, PCV 2 dosis, RV 3 dosis, polio suntik (IPV) 2 dosis, dan campak rubella 1 dosis.

Pada anak usia 12-24 bulan, imunisasi yang diberikan berupa DPT-HB-Hib 1 dosis, campak rubella 1 dosis, dan PCV 1 dosis.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Kembali Meningkat, Kemenkes Minta Warga Disiplin Prokes

Adapun untuk anak usia sekolah, imunisasi yang perlu diberikan meliputi campak rubella 1 dosis dan DT 1 dosis pada anak kelas 1 SD, TD 1 dosis pada kelas 2 dan kelas 5 SD, serta HPV 1 dosis pada siswi kelas 5 dan kelas 6 SD.

"Jadi imunisasi sudah kita berikan sejak anak mulai baru lahir. Kami di program biasanya untuk imunisasi hepatitis b, kita berikan di bawah 6 jam kelahiran. Tapi maksimalnya sebelum 24 jam," jelas Prima.

Lebih lanjut, ia menjabarkan, imunisasi yang diberikan itu sudah termasuk imunisasi baru yang dimasukkan dalam program, meliputi RV dan PCV. Imunisasi baru lainnya, yakni Japanese Encephalitis (JE), hanya diberikan di wilayah endemis.

Diketahui, Pneumokokus Konyugasi (PCV) untuk mencegah pneumonia atau radang paru-paru. Hujan Papillomavirus Vaccine (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim, dan Japanese Encephalitis (JE) untuk mencegah radang otak atau ensefalitis.

Baca juga: Kemenkes: Sorong Selatan Mampu Eliminasi Malaria Tahun Ini

"Nanti di usia anak sekolah kita akan menambahkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi anak usia sekolah yang pendekatannya kita lakukan melalui bulan imunisasi anak sekolah (BIAS)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com