Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar dan PKB Bentuk Tim Pemenangan Koalisi Besar meski Koalisi Belum Terbentuk

Kompas.com - 03/05/2023, 17:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk tim pemenangan setelah sepakat untuk memotori pembentukan koalisi besar.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, tim pemenangan itu akan bertugas untuk meneruskan langkah-langkah teknis dalam pembentukan koalisi besar.

"Kita sudah menunjuk tim pemenangan, yaitu dari Golkar adalah Bapak Nusron Wahid, dan dari PKB nanti Pak Faisol Riza," kata Airlangga usai pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Restoran Plataran, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Nusron mengungkapkan, timnya juga akan membahas strategi pemenangan bila koalisi besar yang dimotori oleh Golkar dan PKB kelak terwujud.

Baca juga: Cak Imin Akui Akan Ajak Demokrat Gabung ke Koalisi Besar

Dalam waktu dekat, Nusron dan Faisol akan segera menggelar rapat untuk menyusun format kerja sama pemenangan pemilihan presiden meski belum ada calon presiden (capres) yang diusung.

Nusron juga menilai tak ada yang salah apabila Golkar dan PKB sudah membuat tim pemenangan meski koalisi besar belum terbentuk dan dua partai itu masih berada di dua koalisi yang berbeda.

"Kita bicara pemenangan dulu, buat apa kita ngomong koalisi kalau kalah, yang penting kita bicara tentang bagaimana cara menang, kita otak-atik antara PKB dan Golkar. Intinya antara Golkar dan PKB ingin menang," ujar Nusron.

Faisol menimpali, di sisi lain, PKB juga sudah membicarakan strategi pemenangan bersama Partai Gerindra dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Baca juga: Airlangga dan Muhaimin Iskandar Bertemu, Halalbihalal Golkar-PKB

Namun, ia mengatakan bahwa Ketua Umum Prabowo Subianto sudah diajak untuk bergabung dengan KIB.

"Kami juga mengajak dan sudah berkali-kali Pak Airlangga bertemu Pak Prabowo juga. Nah, semua ini dalam proses pematangan poltik, kita berharap semua berujung seperti, kira-kira, semua harus happy dan menang," kata Faisol.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar mengakui bahwa ia dan Airlangga turut memperhitungkan diri untuk maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Muhaimin mengatakan, dalam KIR, dirinya juga mensimulasikan diri untuk maju dengan Prabowo.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa duet yang diusung adalah Prabowo-Airlangga atau bisa saja Airlangga-Muhaimin.

"Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, ataukah Airlangga-Muhaimin. Itu masih proses yang akan kita jalani," ujar Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Golkar-PKB Jadi Motor Bentuk Koalisi Besar, Airlangga Buka Opsi Kandidat Capres-Cawapres Diumumkan Lebih Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com