Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Sibuk Urus Pemilu-Pilpres, Program Jokowi Dikhawatirkan Tak Tuntas

Kompas.com - 04/05/2023, 14:10 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diragukan bisa menuntaskan seluruh program kerjanya hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024 lantaran sejumlah menterinya di Kabinet Indonesia Maju yang juga merangkap petinggi partai politik disibukkan dengan persiapan dan konsolidasi menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.

Bahkan salah satu menterinya, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga menjabat Ketua Umum Partai Gerindra, diusung menjadi salah satu bakal calon presiden.

Keraguan itu disampaikan oleh Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera Pipin Sopian. Menurut Pipin, seharusnya sejak awal Presiden Jokowi menegaskan aturannya dan mendesak supaya para menterinya tidak merangkap jabatan sebagai pimpinan partai.

"Kami memahami kalau mengurus rakyat itu harus fokus, karena persoalannya sangat besar jadi kerjanya ini bukan remeh-temeh," kata Pipin, dikutip dari program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: PPP Akan Temui Jokowi di Istana, Serahkan Hasil Rapimnas yang Putuskan Mengusung Ganjar

Pipin menilai saat ini sejumlah menteri di kabinet yang juga merangkap sebagai ketua umum partai politik terlihat lebih sibuk melakukan konsolidasi dan menggalang dukungan menjelang Pemilu dan Pilpres.

Maka dari itu, Pipin menilai wajar jika masyarakat beranggapan para menteri Jokowi tidak mengutamakan tugasnya di kabinet menjelang Pemilu dan Pilpres.

Padahal, menurut Pipin, tugas menteri sebagai pembantu presiden adalah bekerja untuk menyelesaikan persoalan dan menjalankan program yang dicanangkan dan bukan sibuk berkutat membahas mengenai capres pada Pilpres 2024.

Baca juga: Prabowo Sebut Jokowi Ingin Pilpres 2024 Berlangsung Sejuk dan Gembira

Menurut Pipin, sebaiknya para menteri melepaskan jabatan struktural di partai politik dan membiarkan urusan capres dan cawapres diserahkan kepada masing-masing pengurus partai.

"Ini harus ada perbaikan konsistensi antara ucapan, perbuatan dan kebijakan harus selaras. Kalau sejak awal sudah tegas tidak ada rangkap jabatan, tidak ada seperti ini," ujar Pipin.

"Ke depan harus diperbaiki kalau mau jadi menteri lepas ketua umum partainya, biar yang bicara capres ini para ketum partai. Menterinya bekerja untuk rakyat," sambung Pipin.

Sebelumnya diberitakan, enam pimpinan partai politik pendukung pemerintah diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023) malam.

Baca juga: Jokowi Bahas Persiapan Mekanisme Pasar Karbon Indonesia dengan Sejumlah Menteri

Sebanyak tiga dari enam pimpinan partai yang dipanggil ada yang merangkap jabatan sebagai menteri.

Mereka adalah Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, dan Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com