Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Buruh Pastikan Akan Dukung Capres Tertentu, Bisa Jadi Ganjar atau Anies

Kompas.com - 26/04/2023, 13:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Buruh memastikan akan turut mendukung salah satu sosok sebagai calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024.

Namun, Partai Buruh tak akan menjalin kerja sama politik dalam bentuk koalisi dengan partai politik pengusung. 

Sebab, koalisi partai politik mayoritas merupakan pendukung Omnibus Law Cipta Kerja.

"Pada perhelatan Pilpres 2024 Partai Buruh tetap akan memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon," ujar Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh, Said Salahuddin, dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Dikritik Warganet karena Kode Dukung Ganjar, Partai Buruh Beri Penjelasan

Mereka menyebut, dukungan terhadap capres-cawapres tertentu tanpa berkoalisi dengan parpol pengusungnya merupakan bentuk dari "peran optimal dan strategis".

"Bagaimana kami bisa mengupayakan upah pekerja naik secara signifikan, misalnya, jika sejak masa pencalonan kami tidak membangun kerja sama politik dengan capres yang kelak akan memimpin negeri ini," kata Said.

Dari nama-nama yang hampir pasti maju pada Pilpres 2024, perhatian Partai Buruh sementara ini masih mengerucut pada nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Nama kedua tokoh ini sudah diusulkan oleh pengurus Partai Buruh dari sejumlah daerah di acara Rakernas I, Januari 2023. Sementara itu, nama Prabowo Subianto pada saat itu belum ada yang mengusulkan.

Namun, bukan berarti Partai Buruh bakal mendukung Ganjar, meski beberapa waktu lalu mengeluarkan pernyataan selamat dan harapan perbaikan nasib usai Ganjar ditetapkan sebagai capres usungan PDI-P.

Baca juga: Partai Buruh Akan Uji Materi, Minta MK Ubah Pengertian Parliamentary Threshold 4 Persen

Nama Anies Baswedan juga dianggap belum sepenuhnya keluar dari radar.

"Pada saat Rakernas digelar, nama Pak Ganjar memang lebih banyak diusulkan daripada Pak Anies. Tetapi apakah Ganjar Pranowo kemudian akan resmi didukung oleh Partai Buruh, saya belum bisa memastikan," kata Said.

"Keputusan resmi untuk menentukan dukungan capres akan ditetapkan melalui forum konvensi," lanjut dia.

Dua nama lain yang juga muncul dalam konvensi, yakni jurnalis Najwa Shihab dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal. Kedua nama itu bakal diprioritaskan seandainya ketentuan presidential threshold dihapus.

"Bisa saja pada saat konvensi nanti dukungan kepada Pak Ganjar tetap yang terbanyak seperti halnya di acara Rakernas. Tetapi bisa juga terjadi perubahan peta dukungan dari daerah nantinya. Soal ini masih sangat dinamis di internal kami," ujar Said.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul THR yang Diperjuangkan Kaum Buruh

"Jika terjadi perubahan konstelasi dukungan, mungkin saja Anies Baswedan, termasuk Najwa Shihab, berpeluang mendapatkan dukungan lebih. Tetapi yang jelas untuk sementara waktu dukungan kepada Pak Ganjar masih lebih banyak," pungkas dia.

Baru-baru ini, Partai Buruh dikritik warganet setelah mengeluarkan pernyataan yang dianggap mengindikasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Kebanyakan warganet berpendapat, Partai Buruh bertindak Inkonsisten karena awalnya mengeklaim tak akan berkoalisi dengan partai pendukung Omnibus Law Cipta Kerja.

Sementara itu, partai pengusung Ganjar, PDI-P, merupakan partai pendukung beleid bermasalah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com