Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pendekatan dan Langkah Politik Setelah Ganjar Resmi Diusung Jadi Capres

Kompas.com - 25/04/2023, 13:39 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinamika politik Tanah Air berjalan cepat setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PDI-P dalam pengumuman resmi di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Sejumlah partai politik (parpol) dan pimpinannya mulai bergerak. Silaturahmi dibangun karena bertepatan pula dengan perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah yang ditetapkan pemerintah jatuh pada Sabtu (22/4/2023) dan Minggu (23/4/2023).

Salah satu yang paling mencuri perhatian publik adalah pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah, Sabtu siang.

Pasalnya, Jokowi selama ini juga kerap menunjukkan dukungannya pada Prabowo untuk menjadi capres. Bahkan, salah satu isu yang muncul adalah memasangkan Prabowo dengan Ganjar.

Baca juga: Prabowo Beri Sinyal Tolak Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Kita Enggak Model Kawin Paksa

Terlebih lagi, Jokowi menilai mantan Danjen Kopassus itu sebagai salah satu figur yang cocok untuk menjadi cawapres Ganjar.

Namun, pasca-pertemuan dengan Jokowi, Prabowo justru memberikan sinyal keenganan menjadi yang kedua.

Prabowo menyatakan akan tetap maju sebagai capres sesuai mandat yang diberikan oleh Partai Gerindra. Ia juga meminta semua pihak tak berspekulasi lebih dulu saat ini.

“Partai mencalonkan saya sebagai capres. Partai saya agak kuat sekarang,” kata Prabowo.

“Beliau (Ganjar Pranowo) sudah dicalonkan capres. Kita lihat perkembangan dan dinamika. Jangan berandai-andai,” ujarnya lagi.

Baca juga: Mardiono Sebut Ganjar Cocok dengan Sandiaga, PDI-P: Kami Hormati Pendapat Itu

Selain Prabowo dan Gerindra, pencapresan Ganjar juga turut memantik pergerakan politik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menerima kunjungan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menerima kunjungan dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Langkah PPP dan Golkar yang berbeda

Golkar dan PPP nampak menunjukkan jalan yang berbeda. Partai beringin nampak menunjukkan kedekatan dengan Prabowo.

Terbukti, setelah menemui Jokowi di Solo, Prabowo mengunjungi kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Kemudian, Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta.

Baca juga: PPP Bahas Kemungkinan Koalisi dengan PDI-P dan Pengajuan Cawapres dalam Rapat Besar di Yogyakarta

Sementara itu, di Sabtu malam, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono melakukan pertemuan empat mata dengan Sandiaga Uno.

Pasca-pertemuan, Mardiono menyatakan bahwa Sandiaga cocok jika berpasangan dengan Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com