Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canda Hasto Saat Lepas Mudik Gratis, Singgung Koalisi Besar hingga Tempat Kelahiran SBY

Kompas.com - 19/04/2023, 16:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengumbar sejumlah candaan ketika melepas para peserta mudik gratis di kawasan parkiran JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/4/2023).

Candaan itu dilontarkan di hadapan bus-bus pemudik yang lewat di depannya meninggalkan kawasan JIExpo menuju daerah tujuan.

Mulanya, Hasto mengomentari bus pertama dengan tujuan Madiun yang lewat di depannya. Kata dia, Madiun adalah tempat di mana Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri pernah tinggal.

"Kita berangkat ke Madiun ini. Bu Mega pernah tinggal di sana (Madiun)," kata Hasto di lokasi, Rabu.

Baca juga: Menang 2 Kali Pemilu dan Punya Elektabilitas Besar, PDI-P Dinilai Wajar Ngotot Usung Capres

Kemudian, Hasto juga turut mengomentari bus pemudik dengan tujuan Boyolali.

Ia menyinggung bagaimana Boyolali menjadi benteng PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga kader banteng.

"Kita juga berangkatkan bus ke Boyolali sebagai die hard-nya merah dan Pak Jokowi," ujar Hasto.

Tak sampai situ, Hasto juga turut menyinggung wacana pembentukan koalisi besar kala melepas rangkaian bus pemudik yang difasilitasi PDI-P.

Menurut dia, bus-bus yang dilepas tersebut mewakili warna-warna partai.

Baca juga: PDI-P Beri Sinyal Umumkan Capres Saat Bulan Juni 2023

"Busnya besar-besar ya sebenarnya rekan-rekan media enggak perlu bertanya. Kalau lihat busnya ada yang merah, ada hijau, ada kuning, ada biru, mewakili apa yang mereka sebut koalisi besar, atau diksi PDI-P kerja sama besar," kata Hasto.

Lebih lanjut, Hasto juga mengomentari bus yang diberangkatkan ke Pacitan, Jawa Timur di mana tempat kelahiran Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ini bis kita berangkatkan ke Pacitan juga tempatnya Pak SBY," ucap Hasto.

Saat melihat bus tujuan Pacitan lebih dari satu, Hasto kembali berkelakar.

"Wah, banyak juga pemudik ke Pacitan," katanya lagi.

Baca juga: Saat Ketua Fraksi PDI-P Juga Terjebak Macet di Simpang Pasar Santa...

Secara khusus, Hasto menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah membantu koordinasi pencarian dan pemilihan bus mudik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com