Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Bakal Koalisi Besar, PDI-P: Jangan Dibalik, Safari Politik Pertama Kali adalah Puan Maharani

Kompas.com - 13/04/2023, 15:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengklaim bahwa Ketua DPP bidang politik PDI-P Puan Maharani sebagai pihak pertama yang melakukan safari politik.

Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Partai Golkar melalui Ketua DPP Ace Hasan Syadzily yang menyebut PDI-P harus mengikuti aturan main jika ingin bergabung dengan Koalisi Besar.

"Jangan dibalik, yang melakukan safari politik pertama kali adalah Puan Maharani. Itu gagasan koalisi yang dimaksud, yang bagi kami itu kerja sama politik, yang kemudian arahnya gotong royong bersama membangun bangsa. Itu sudah dilakukan Puan Maharani," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Said kemudian menjelaskan bagaimana Puan melakukan safari politik, dimulai dari kunjungan ke Partai Nasdem menemui Ketua Umum Surya Paloh.

Baca juga: Singgung soal Bagi-bagi Amplop Berlogo PDI-P di Masjid, Bawaslu Ingatkan Sanksi Berat Politik Uang

Setelah itu, Puan mengunjungi Gerindra bertemu Ketua Umum Prabowo Subianto. Kemudian, bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

"(Selanjutnya) Mau ke PAN tapi kebentur waktu. Mau ke PPP tiba-tiba ada pergantian ketua umum," ujar Said.

"Itu sebenarnya, awal pertama kali sebelum ada buka bersama di DPP PAN, itu Mbak Puan sudah melakukan lebih dulu untuk membangun kerja sama politik," katanya lagi.

Kendati demikian, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini mengaku tidak mempersoalkan kalkulasi terkait pencapresan jika PDI-P bergabung koalisi besar.

Baca juga: PDI-P Putuskan Kerja Sama Politik dengan Parpol Lain Setelah Lebaran

Menurutnya, para ketua umum partai politik akan berkumpul bersama menentukan siapa pasangan calon (paslon) yang akan diusung.

"Dijamin, kalau di antara para ketua umum duduk bersama, tidak ada hal di republik ini yang tidak akan ada jalan keluarnya. Pasti ada jalan keluarnya (soal pencapresan)," ujar Said.

Sebelumnya, dikutip dari Tribunnews.com, Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa Golkar terbuka jika PDI-P bergabung ke bakal koalisi besar.

Namun, ia menilai PDI-P harus mengikuti aturan main dalam koalisi besar ketika resmi bergabung.

"Hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," ujarnya di kantor DPP Partai Golkar, kawasan Jakarta Barat, Rabu (12/4/2023).

Ace lantas menegaskan yang terpenting adalah membangun kesepahaman bagi semua parpol yang ingin bergabung.

"Harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisiasi. Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari," kata Ace.

Baca juga: PDI-P Dinilai Berpeluang Kecil Gabung dalam Koalisi Besar All Jokowis Men, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com