Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Brigjen Endar Priantoro, Jenderal Bintang Satu Polri yang Diberhentikan KPK dari Dirlidik

Kompas.com - 04/04/2023, 12:29 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Brigjen Pol Endar Priantoro jadi sorotan baru-baru ini. Pasalnya, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Endar diberhentikan dari jabatan sebagai Direktur Penyelidikan (Dirlidik) KPK.

KPK beralasan, masa tugas Endar di KPK habis per 31 Maret 2023. KPK pun tak mengusulkan perpanjangan masa tugas jenderal bintang satu itu.

Namun, berbeda dengan KPK, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan memperpanjang masa penugasan Endar di lembaga antirasuah.

Baca juga: KPK Berhentikan dengan Hormat Dirlidik Endar Priantoro

Atas perbedaan ini, nasib Endar di KPK hingga kini masih menjadi tanda tanya.

Endar sendiri sedianya telah lama berkiprah di bidang penegakan hukum. Selama puluhan tahun dia malang melintang berkarier di Korps Bhayangkara. Berikut profilnya.

Profil Endar Priantoro

Endar merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994. Dia satu angkatan dengan terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo.

Selain Akpol, Endar juga pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Kepolisian (PTIK), juga Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespim) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

Lulus dari Akpol, pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 30 Juni 1973 itu lebih banyak bertugas di bidang reserse.

Baca juga: Alasan KPK Copot Endar Priantoro: Tak Usulkan Perpanjangan ke Polri

Endar pernah menjabat sebagai Kapolres Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Ia juga sempat ditugaskan sebagai Kapolres Probolinggo, Jatim.

Setelahnya, Endar lama berkiprah di Badan Reserse (Bareskrim) Polri. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat (Kasbudit) IV Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim.

Setelahnya, selama 2019-2020, Endar duduk sebagai Kasbudit IV Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri.

Barulah terhitung 14 April 2020, perwira tinggi Polri itu ditugaskan sebagai Direktur Penyelidikan KPK.

Baca juga: Brigjen Endar Priantoro: Petunjuk Kapolri, Saya Harus Terus Bertugas di KPK

Klarifikasi harta

Belum lama ini, KPK melakukan klarifikasi terhadap harta kekayaan Endar. Ini imbas dari video dugaan pamer harta istri Endar yang viral di media sosial.

Video berdurasi pendek itu menampilkan sejumlah foto istri Endar pelesiran ke luar negeri hingga menyewa helikopter.

Namun demikian, dari klarifikasi itu, KPK belum menemukan kejanggalan maupun indikasi tertentu dari harta kekayaan Endar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com