Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Perdebatan, Benarkah Elektabilitas Prabowo Naik berkat Jokowi? Ini Kata Survei

Kompas.com - 04/04/2023, 04:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jadi sorotan.

Dalam acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar Minggu (2/4/2023), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebut bahwa elektabilitas Prabowo naik karena belakangan kerap mendampingi Presiden Joko Widodo.

Awal Maret lalu misalnya, Prabowo mendampingi Jokowi dalam acara panen padi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan warga Desa Lenjer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jateng.

Baca juga: Jokowi: Elektabilitas Prabowo Naik Bukan karena Saya, tapi Beliau Sendiri dan Gerindra

“Kalau kita berbisnis, mesti ikut yang lagi wangi, Pak, yang lagi harum. Yang lagi harum itu, artinya pegang apa saja jadi, Pak,” kata Zulhas, di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu.

“Tidak heran kalau Pak Prabowo panen padi sama Pak Jokowi, survei naik, Pak. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik, kita kebawa, Pak,” tuturnya.

Namun, pernyataan Zulhas itu buru-buru dibantah oleh Jokowi. Menurut Presiden, elektoral Prabowo naik bukan karena dirinya, melainkan dari hasil kerja keras Ketua Umum Partai Gerindra itu sendiri.

“Ini tadi disinggung mengenai Pak Prabowo yang naik elektabilitasnya. Saya pikir-pikir naiknya elektabilitas beliau itu bukan karena saya, tidak, ya karena beliau sendiri dan Gerindra,” kata Jokowi disambut tepuk tangan para ketua umum partai dan undangan yang hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Prabowo Akui Elektabilitasnya Naik karena Jadi Menteri Jokowi

Sementara, dalam acara yang sama, Prabowo mengakui bahwa elektoralnya meningkat karena peran serta Jokowi. Sebagai Menteri Pertahanan, kata Prabowo, naik turun elektabilitasnya bergantung dari kerja pemerintah di bawah pimpinan Kepala Negara.

“Saya ini, kami ini, bagian dari pemerintah. Kalau pemerintah berhasil, kami ikut naik. Kalau pemerintah tidak berhasil, kami ikut turun. Saya kira sederhana sekali,” kata Prabowo usai hadir dalam acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” di Kantor DPP PAN.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu lantas menyebut Presiden Jokowi terlalu rendah hati lantaran tak mengakui perannya dalam meningkatkan elektabilitas dirinya.

“Pak Jokowi terlalu rendah hati,” kata Prabowo.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Gerindra Melejit Imbas Naiknya Elektoral Prabowo

Lantas, benarkah elektabilitas Prabowo naik? Lebih lanjut, apakah kenaikan tersebut memang dikontribusikan oleh Jokowi?

Elektabilitas Prabowo

Menurut survei sejumlah lembaga, elektabilitas Prabowo memang meningkat baru-baru ini. Survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis Maret kemarin mencatat, tingkat elektoral Prabowo sebesar 21,7 persen.

Angka tersebut naik lebih dari 2 persen dari survei periode sebelumnya atau Februari 2023 sebesar 19,5 persen.

Elektabilitas Prabowo tersebut sama besarnya dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, berbeda dengan Prabowo yang mengalami peningkatan, tingkat elektoral Anies justru merosot.

Baca juga: Survei SMRC: Masyarakat Nilai Kinerja Jokowi Positif Cenderung Pilih Ganjar, Negatif Dukung Prabowo

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com