Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Tak Hadir Silaturahmi Ketum Parpol Bareng Jokowi, Diduga “Panas” karena Piala Dunia U20 Batal

Kompas.com - 03/04/2023, 12:10 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakhadiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara silaturahmi ketua umum partai politik pendukung pemerintah bersama Presiden Joko Widodo, Minggu (3/4/2023), memunculkan tanda tanya.

Muncul dugaan bahwa hubungan antara Jokowi dan Megawati memanas imbas pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Sebabnya, PDI-P sempat lantang menyuarakan penolakan kepesertaan timnas Israel dalam turnamen sepak bola dunia yang sedianya digelar di Tanah Air pada Mei-Juni 2023 itu.

“Ada gangguan psikologis antara Presiden dan PDI Perjuangan. Sangat mungkin ini merupakan buntut dari pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA,” kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Menguatnya Sinyal Pembentukan Koalisi Besar di Tengah Ketidakhadiran Megawati dan Surya Paloh

Tak hanya PDI-P, dua kepala daerah yang juga kader partai banteng, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster, juga sempat menyuarakan penolakan kepesertaan timnas Israel.

Menurut Bawono, sikap yang berujung pada batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 itu seakan menusuk Presiden dari belakang.

Seolah-olah, kebijakan pemerintah yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya tak didukung oleh kepala daerah dan partai pengusung presiden sendiri.

“Ironis karena sikap PDI Perjuangan dan kedua gubernur tersebut telah berkontribusi dalam mencoreng citra baik Presiden di dunia internasional,” ujar Bawono.

Baca juga: Kala Presiden Jokowi Bertemu Puan Maharani Setelah Megawati, Bicara soal Pemilu 2024

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga, penolakan PDI-P serta Ganjar Pranowo dan Wayan Koster tak lepas dari kepentingan politik.

Ganjar dan Koster dinilai tak paham konteks dan lebih memilih bermain gimik. Keduanya seolah ingin mencitrakan diri sebagai loyalis PDI-P yang mengamalkan ajaran Soekarnoisme yang peduli pada perjuangan dan isu kemanusiaan Palestina.

Harapannya, Piala Dunia U-20 tetap berjalan di Indonesia, lantas Israel dikeluarkan dari kepesertaan dari Piala Dunia U-20 2023. Namun, keputusan FIFA justru berbeda dan tak sesuai ekspektasi mereka, Indonesia dicopot dari tuan rumah Piala Dunia U20.

Baca juga: PDI-P dan Nasdem Tak Ikut Silaturahmi Ketum Parpol Bareng Jokowi, Zulhas: Mbak Mega dan Bang Surya ke Luar Negeri

“Bukan hanya mencoreng dan menampar wajah pemerintahan Jokowi, pilihan sikap Ganjar justru berpeluang dicap sebagai pemimpin gimik yang tidak paham konteks strategis dari kebijakan pemerintah Jokowi itu sendiri,” kata Umam kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

“Sepertinya ini keteledoran berjemaah, asyik bermain-main gimik, hingga tidak mampu mengantisipasi dan menjalankan proses diplomasi untuk meyakinkan FIFA atas aspirasi dalam negeri Indonesia,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Minggu (2/4/2023), lima ketua umum partai politik bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo. Acara yang diinisiasi oleh Partai Amanat Nasional (PAN) itu digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com