Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhadjir Akui Telepon dan Tanya Kepala Daerah yang Tolak Timnas Israel: Ada Perubahan Tidak?

Kompas.com - 29/03/2023, 16:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy mengaku kerap berkomunikasi melalui telepon dengan kepala daerah yang menolak kedatangan tim nasional (timnas) Israel dalam perhelatan Piala Dunia U20 di Indonesia.

Kepala daerah tersebut adalah Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Sudah, tiap hari saya telpon," kata Muhadjir Effendy saat ditemui di gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).

Muhadjir mengatakan, ia berkomunikasi lewat telepon karena berteman baik dengan keduanya.

Baca juga: Pemerintah Lobi FIFA soal Partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U20

Ketika menelepon membahas kedatangan timnas Israel, ia bahkan bertanya mengenai perubahan.

Namun, Muhadjir tidak menjelaskan lebih jauh perubahan yang dimaksud.

Kendati begitu, Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diketahui menyatakan sikap menolak kedatangan timnas Israel.

"Saya juga selalu, saya kalau dengan Pak Wayan koster kan saya teman baik, dengan Pak Ganjar juga berteman baik. Biasanya kalau telepon saya sama beliau, saya tanya ‘gimana? ada perubahan ndak?," ujar Muhadjir sambil tertawa.

Baca juga: Koster dan Ganjar Tolak Timnas Israel U-20, Ketua Komisi X: Terlambat, Harusnya sejak 2019

Saat ditanya ada atau tidaknya perubahan yang dimaksud, Muhadjir tidak berkomentar lebih jauh.

"Ya ketawa saja lah kita. Gitu aja," katanya.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan, tidak ada rencana bertemu langsung dengan Wayan Koster maupun Ganjar. Sebab, pembicaraan bisa dilakukan melalui telepon.

"Untuk saya tidak ada. Wong saya tiap hari bisa telepon kok. Kalau bisa telepon kenapa harus ketemu?" ujarnya.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Jokowi soal Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U20

Sebelumnya diberitakan, I Wayan Koster menjadi salah satu pihak yang menolak dan melarang timnas Israel bermain di wilayahnya dengan mengirim surat kepada Menpora RI.

Surat tersebut ditandatangani oleh I Wayan Koster per tanggal 14 Maret 2023.

Kemudian, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut melakukan penolakan timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023.

Seperti diketahui, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali dan Stadion Manahan di Jawa Tengah merupakan dua venue Piala Dunia U20.

Kepastian Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023 dan penolakan dari pemerintah daerah tersebut berjarak hampir satu tahun.

Penolakan baru datang ketika drawing Piala Dunia U20 2023 hendak digelar hingga akhirnya FIFA membatalkan agenda undian tersebut.

Baca juga: Gibran soal Penolakan Israel: Tugas Saya Semua Atlet Aman dan Nyaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com