JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal bangkrutnya Silicon Valley Bank baru-baru ini.
Menurut Presiden, situasi kegentingan global masih menjadi ancaman yang tidak ringan.
"Ketidakpastian global juga memunculkan risiko-risiko yang sulit diprediksi, yang sulit kita hitung. Semuanya harus bekerja keras untuk menghindarkan negara kita dari ancaman-ancaman dan risiko-risiko global yg ada," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Business Matching Produk Dalam Negeri yang digelar di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Mengenal Silicon Valley Bank, Banknya Para Startup yang Baru Saja Kolaps
"Kita baru sehari dua hari tiga hari yang lalu hal-hal yang tidak terduga muncul. Ada kebangkrutan bank di Amerika, Silicon Valley Bank," lanjutnya.
Akibatnya, kata Jokowi, semua pihak menjadi panik jika ada satu bank yang bangkrut.
Setelah Silicon Valley Bank, ada satu lagi bank yang mengalami kebangkrutan, yakni Signature Bank.
"Semua negara sekarang ini menunggu efek dominonya akan kemana. Oleh sebab itu, kita hati-hati," tegas Jokowi.
Diberitakan, Silicon Valley Bank, bank terbesar ke-16 di AS ini kolaps alias bangkrut hanya dalam kurun waktu 48 jam.
Bank yang menyimpan banyak deposit perusahaan rintisan (startup) sekaligus pemberi pinjaman itu akhirnya ditutup otoritas berwenang Amerika Serikat pada Jumat (10/3/2023).
Peristiwa ini menjadi keruntuhan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008 dan terbesar kedua yang pernah tercatat dalam sejarah AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.