Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Mayjen Novi Helmi Prasetya, Pangdam IM Baru yang Berpengalaman di Bidang Infanteri

Kompas.com - 10/03/2023, 12:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayor Jenderal (Mayjen) Novi Helmi Prasetya resmi menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda (IM).

Keputusan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima Nomor Kep/267/III/2023 yang ditandatangi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tertanggal 8 Maret 2023.

Novi Helmi menggantikan Mayjen Mohammad Hasan yang ditunjuk menjadi Pangdam Jaya/Jayakarta.

Baca juga: Panglima Yudo Mutasi 18 Perwira TNI, Mayjen Mohamad Hasan Jadi Pangdam Jaya

Sebelumnya, Novi Helmi menjabat Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Kostrad.

Ia menduduki posisi Pangdivif 3 Kostrad sejak November 2022 melalui mutasi yang dilakukan Jenderal (Purn) Andika Perkasa semasa menjabat Panglima TNI. 

Jabatan inilah yang membuatnya naik pangkat satu tingkat dari Brigjen menjadi Mayjen.

Dikutip dari Tribunnews, sebelum menjabat sebagai Pangdivif 3 Kostrad, Novi Helmi menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta.

Baca juga: Profil Mayjen Mohammad Hasan, Eks Pengawal Jokowi yang Kini Jadi Pangdam Jaya

Novi Helmi merupakan pria kelahiran di Bangkalan, Madura, pada 10 November 1971.

Lulusan Akmil 1993 tersebut memiliki karier yang panjang di TNI AD. Ia dibesarkan di Korps “Baret Merah” atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan berpengalaman di bidang Infanteri.

Novi Helmi pernah terlibat dalam penugasan di dalam negeri, yakni melaksanakan operasi Timor Timur 1996 dan operasi Tribuana 1999.

Ia juga pernah terlibat dalam penugasan di luar negeri saat melaksanakan Pengamanan VVIP RI 1 di Rusia tahun 2013, Inggris 2004, dan Jerman 2015.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Kostrad TNI AD, Berawal dari Gagasan AH Nasution

Posisi strategis di TNI yang pernah ia pegang antara lain Kasiops Paspampres Grup A (2003), Wadanden Pengamanan Instalasi, Danden Pengamanan Pribadi, Danyonif 112/Dharma Jaya, Dandim 0609/Kab Bandung Barat (2012–2013), Wadan Grup B Paspampres (2013–2013), Dangrup D Paspampres (2013–2015).

Selain itu, ia juga pernah mengemban jabatan sebagai Aspers Kasdam XVIII/Kasuari (2018–2019), Danrem 061/Surya Kencana (2019), dan Aspers Kaskogabwilhan III.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com