Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pemilu Proporsional Terbuka, PSI Singgung Kasus Harun Masiku

Kompas.com - 07/03/2023, 21:14 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie optimistis pemilu bakal tetap berlangsung dengan sistem proporsional terbuka.

Ia menyatakan, dengan sistem terbuka pun calon legislatif kerap berbenturan dengan partai politik (parpol) soal pencalonan dan posisinya di legislatif.

Grace lantas mencontohkan kasus pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR RI yang melibatkan PDI-P dan Harun Masiku.

“Kejadian Harun Masiku, itu kan ada orang yang sudah terpilih, mau digeser supaya yang lain naik. Jadi di kita ini selama ini (pemilu) terbuka, enggak (sepenuhnya) terbuka juga,” ujar Grace ditemui di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

“Apalagi kalau benar-benar tertutup, ya kita akan melihat betul-betul oligarki partai akan berlaku,” kata dia.

Baca juga: PSI Minta Peran FKUB Rekomendasikan Pendirian Tempat Ibadah Dihapus

Dalam pandangannya, sistem pemilu proporsional tertutup akan membatasi warga biasa untuk mencalonkan diri.

Sebab, para caleg hanya akan diisi oleh parpol dengan memilih orang-orang terdekatnya, seperti keluarga.

Dengan demikian, menurut Grace, figur seperti Presiden Joko Widodo, maupun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan kian sulit didapatkan.

“Mungkin enggak akan ada orang kayak Pak Jokowi, mungkin enggak akan ada orang kayak Pak Ganjar dan lain sebagainya. Mungkin orangnya ya anak, ponakan, teman dari pejabat elite partai,” papar dia.

Terakhir, ia menyayangkan keputusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memenangkan gugatan perdata Partai Prima dan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda tahapan pemilu.

Baca juga: PSI Menyatakan Tak Akan Bergabung dengan Koalisi Perubahan

Namun, Grace optimistis bahwa kontestasi elektoral akan tetap digelar sesuai jadwal pada 2024 mendatang.

“Putusan PN ini membingungkan, kami juga menyayangkan kalau sampai ada penundaan. Jadi udahlah cuekin aja, Pemilu tetap 14 Februari 2024,” ujar dia. 

Saat ini, Mahkamah Konstitusi (MK) tengah memproses gugatan uji materi terkait sistem proporsional tertutup.

Sampai saat ini, pemerintah dan DPR telah menyatakan dalam persidangan untuk tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka.

Di sisi lain, tiba-tiba PN Jakarta Pusat mengabulkan gugatan Partai Prima. Namun, KPU langsung menyatakan bakal mengajukan banding atas putusan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com