Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ketua Dewan Pertimbangan PSI, Badaruddin: Kita Tak Mau Jadi Partai Buram pada 2024

Kompas.com - 03/03/2023, 15:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Beringin Karya (Berkarya) Badaruddin Andi Picunang menempati posisi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) usai resmi bergabung menjadi kader pada Jumat (3/3/2023).

Kemudian, Badaruddin mengatakan kepada seluruh kader PSI agar optimistis membawa kemenangan partai pada Pemilu 2024.

"Kita sudah bertekad bersama bahwa kita bergabung di PSI ini, kita tidak mau PSI menjadi partai buram di 2024. Kita ingin jadi partai parlemen. Kita ingin menjadi singa parlemen," kata Badaruddin dalam pidatonya di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat siang.

Badaruddin berharap, semua kader bisa membesarkan PSI pada Pemilu 2024.

Baca juga: Gabung PSI, Badaruddin Andi Picunang Bawa Gerbong DPP Berkarya

Ia juga mengatakan bahwa PSI lahir untuk membangun Indonesia lebih baik dari hari ini.

"Kita, dengan ucapan bismillah, kita jadikan PSI sebagai partai yang terlahir untuk berkembang bersama membangun negeri ini," ujarnya.

Badaruddin kemudian memompa semangat kader lainnya dengan mengutip lambang PSI, yaitu bunga mawar.

Ia mengaitkan lambang bunga mawar itu dengan tanggal pelaksanaan Pemilu 2024, yaitu 14 Februari yang dikenal juga sebagai Hari Valentine.

"Mudah-mudahan, visi kita sama dan target kita kurang lebih 354 hari ke depan, tepat 14 Februari 2024, Valentine, sama dengan logo PSI bunga mawar, mudah-mudahan kita salah satu partai pemenang di Pemilu 2024," kata Badaruddin.

Baca juga: Pendiri Partai Berkarya dan Elite PKPI Gabung PSI, Giring: Harus Terbiasa Dipanggil Bro

Diberitakan sebelumnya, Badaruddin Andi Picunang beserta mantan Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Syarifuddin Noor resmi bergabung ke PSI.

Kedua politisi itu diperkenalkan oleh Ketua Umum PSI Giring Ganesha dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jumat siang.

"Jadi, Bro Badar, Bro Syarifuddin, harus terbiasa dipanggil Bro. Karena sudah bergabung," kata Giring di lokasi.

Badaruddin lantas menyampaikan pidato pertamanya menjadi kader PSI.

Ia mengaku kepindahannya ke PSI menjadi bagian melanjutkan kariernya sebagai tokoh politik.

Baca juga: Sejumlah Pengurus dan Anggota Partai Berkarya Bakal Bedol Desa ke PSI

"Dari sebagian besar yang hadir ini dari Partai Berkarya ada gerbong yang saya bawa ke Partai Solidaritas Indonesia," ujar Badaruddin.

Menurutnya, proses masuk ke PSI tidak singkat. Ia mengakui sudah banyak menemui partai politik dalam rangka ikut bergabung menjadi kader.

Namun, pilihan akhirnya jatuh kepada PSI.

"Kami menyadari bahwa perahu kami di Berkarya tidak dapat berkompetisi pada Pemilu 2024 tahun lalu. Hampir semua partai kami jajaki," kata Badaruddin.

"Dan Alhamdulillah dari semua partai itu kami sepakat untuk berlabuh di Partai Solidaritas Indonesia," ujarnya lagi.

Baca juga: Giring: Cita-cita Saya, dari Rahim PSI Akan Lahir Jokowi, Bung Hatta, dan Gus Dur Berikutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com