Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Capres PDI-P, Hasto: Namanya Sudah Ada di Ibu Megawati

Kompas.com - 02/03/2023, 21:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto meminta semua tidak menyudutkan tokoh tertentu yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) dari PDI-P.

Hal itu disampaikannya ketika ditanya apakah sosok Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo menjadi salah satu kader yang akan dicalonkan sebagai capres pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Ya, jangan nyudut-nyudutin. Sabar, tunggu keputusan dari Ibu Mega," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Kendati demikian, Hasto tak memungkiri bahwa nama capres itu memang sudah dikantongi Megawati.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Makin Naik, PDI-P: Dalam Demokrasi Elektoral, Survei Tergantung Sponsor

Hanya saja, menurutnya, Megawati menunggu momentum yang tepat untuk memutuskan atau mengumumkannya kepada publik.

"Namanya sudah ada di Bu Mega. Mbak Puan pun menegaskan hal tersebut," ujar Hasto.

Ia juga kembali menegaskan bahwa seluruh jajaran PDI-P menghormati keputusan Megawati terkait momentum pencapresan.

Terkait Ganjar yang memiliki elektabilitas tinggi di beberapa survei, Hasto juga enggan memastikan hal itu menjadi penentu bagi Megawati untuk pengusungan capres.

"Kita sabar tunggu momentum yang terbaik," kata Hasto.

Baca juga: Klarifikasi Megawati soal Pidato Ibu-ibu Pengajian: Bukannya Tidak Boleh Mengaji, Silakan...

Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Ganjar Pranowo terekam dalam sejumlah hasil survei mengalami kenaikan.

Salah satu contoh, jajak pendapat Litbang Kompas terkini menunjukkan bahwa Ganjar berada di urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen.

Angka itu meningkat 2,1 persen ketimbang survei Oktober 2022, di mana Gubernur Jawa Tengah itu memiliki tingkat elektoral 23,2 persen.

Sementara itu, terkait nama capres di kantong Megawati, sebelumnya sudah pernah diungkapkan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di sebuah acara Bimtek Anggota DPRD Kabupaten Kota Fraksi PDI-P seluruh Indonesia, di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Megawati: Meski PDI-P Selalu di Atas, tapi Saya Tekankan Hasil Survei Itu Dinamis

Kepada seluruh kader PDI-P, Puan meminta mereka tak perlu khawatir soal pencapresan.

Sebab, menurutnya, Megawati sudah mengantongi nama tokoh yang akan diusung dalam Pilpres.

"Ketua umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal diumumin. Jadi, enggak usah nengok kiri kanan," kata Puan.

"Enggak usah bingung harus si ini, harus si itu. Kayaknya si ini, kayaknya si itu, surveinya tinggi ya si ini, kayaknya cocok sama si ini," ujarnya lagi.

Baca juga: Magnet Ganjar Menuju Pilpres: Dulu Dilirik Nasdem dan Kini Didukung PAN, tapi PDI-P Masih Diam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com