Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Bantah Ditawari Zulhas Masuk PAN

Kompas.com - 23/02/2023, 17:29 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku tak ditawari Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan untuk bergabung ke dalam PAN.

Ia mengungkapkan, keduanya hanya berbincang soal dinamika politik, dan berbagai langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Tidak ada sepatah kata pun Ketum PAN melamar saya,” ujar Din Syamsuddin di kediamannya Jalan Margasatwa Raya No.27, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Bertemu Zulhas, Din Syamsuddin Cerita Pernah Usulkan PAN Jadi Parpol Utama Muhammadiyah

Adapun Zulhas berkunjung ke kediaman Din Syamsuddin, dan melakukan pertemuan kurang lebih selama 1,5 jam.

Namun, Din Syamsuddin menuturkan bakal memberikan dukungan pada Zulhas jika maju sebagai calon presiden (capres).

“Kalau beliau bersedia, dan nanti dinyatakan entah koalisi mana menjadi capres, insya Allah saya akan mendukung beliau,” sebutnya.

Baca juga: Ditanya Soal Eks Ketum Parpol Gabung PAN 26 Februari, Zulhas: Pertemuan Legislatif dengan Presiden

Ia juga menyatakan bakal membantu kampanye PAN pada Pemilu 2024. Sebab, putranya, Farazandi Fidinansyah akan kembali maju sebagai calon legislatif (caleg) PAN di DPRD DKI Jakarta.

“Untuk pemilihan yang akan datang, insya Allah, nanti kamu (Farazandi) kampanye, papa ikut kampanye, untuk PAN paling duduk-duduk, tidak masalah,” katanya.

Di sisi lain, Din Syamsuddin mengklaim telah memiliki kedekatan dengan Zulhas dan PAN sejak lama.

Bahkan, saat menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 2005-2015, ia menyarankan agar PAN dijadikan sebagai parpol utama warga Muhammadiyah.

“Warga Muhammadiyah diberi kebebasan untuk bergabung, dan berjuang lewat manapun, tentu mayoritas ke PAN,” imbuh dia.

Adapun guna menghadapi Pemilu 2024, PAN telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu dengan Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Tapi ketiga parpol mengaku belum mencapai kesepakatan pengusungan capres dan cawapres.

Baca juga: Ditanya Soal Mantan Ketum Parpol Bakal Gabung PAN, Zulhas: Nanti, Pada Saatnya

Ketiganya masih terpecah soal figur capres, Golkar ingin mendorong Airlangga Hartarto, PAN tengah memilih antara Zulhas, Ganjar Pranowo, atau Erick Thohir.

Sedangkan PPP telah menyampaikan keinginannya untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com