JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan bakal melakukan demonstrasi jika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pemilu dijalankan dengan sistem proporsional tertutup.
Menurutnya, sistem pemilu proporsional terbuka yang selama ini berjalan merupakan yang terbaik untuk merepresentasikan demokrasi.
“Pokoknya kalau (putusan MK) itu salah, saya akan demo tiap hari. (Kerahkan massa) 5.000 tiap hari,” sebut Zulhas ditemui di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
Ia meminta MK melihat pandangan mayoritas pihak yang berkepentingan dalam pemilu seperti pemerintah, DPR, dan partai politik (parpol).
“Pemerintah usulkan terbuka, DPR terbuka, delapan parpol usulkan terbuka. Kalau sampai MK beda (sikap), setiap hari nanti demo,” ujar dia.
Ia menyatakan sistem pemilu proporsional tertutup bakal membuat parpol bersikap sewenang-wenang.
Pasalnya, masyarakat hanya akan mencoblos gambar parpol tanpa mengetahui figur calon legislatif (caleg).
“Kan susah kalau enggak ada orangnya (caleg). Jadi (sistem pemilu proporsional terbuka) the best,” imbuh dia.
Baca juga: Anies Sebut Sistem Proporsional Terbuka Lebih Sehat untuk Demokrasi
Diketahui saat ini proses peradilan gugatan uji materi atau judicial review sistem pemilu masih berlangsung di MK.
Para penggugat meminta agar sistem proporsional terbuka yang saat ini berlaku diganti ke sistem tertutup.
Sebanyak 8 parpol di DPR RI kompak mempertahankan sistem pemilu proporsional terbuka, dan hanya PDI-P satu-satunya parpol parlemen yang mendukung agar pemilu dilakukan dengan sistem tertutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.