JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat gabungan TNI-Polri mengevakuasi warga Kampung Alama, Nduga, Papua Pegunungan, pada Senin (20/2/2023).
Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen Juinta Ontoh Sembiring mengatakan, evakuasi itu dilakukan karena berdasarkan informasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) akan terus melakukan teror dan intimidasi terhadap warga sekitar usai pembakaran pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga.
“Tersiar kabar kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya mulai terpecah menjadi beberapa kelompok dan akan melakukan penyanderaan lagi, sehingga saat ini aparat TNI-Polri mengambil langkah upaya-upaya antisipasi keberadaan masyarakat yang akan disandera oleh KKB,” ujar Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Selasa (21/2/2023).
Jumlah warga Alama yang dievakuasi ada 18, terdiri dari 14 laki-laki, 2 perempuan dewasa, 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Baca juga: Pencarian Pilot Susi Air, Polri Telusuri Jejak dan Amankan Beberapa Barang Bukti
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Heli Caracal TNI AU EC-725/HT-7204 menuju Timika.
"Kampung Alama memang kampung yang menjadi pelintasan KKB, sehingga masyarakat resah dan terancam. Kami TNI-Polri berkewajiban melindungi masyarakat, sehingga kampung-kampung yang berada di rute KKB akan kami lindungi dan amankan," kata Sembiring.
Sebelumnya, TNI-Polri telah mengamankan Bandara Paro terkait operasi pencarian pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Sembiring mengatakan, Bandara Paro telah diamankan personel Damai Cartenz dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU).
“Personel Damai Cartenz dan Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro. Saat ini situasi di Paro, Nduga, sudah tidak ada masyarakat. Tetapi Bandara sudah diamankan dan bisa digunakan," kata Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Jumat (17/2/2023).
Baca juga: 13 Hari Disandera KKB, Pilot Susi Air Kapten Philip Disebut Masih Hidup
Dalam operasi pencarian pilot Philips, TNI-Polri mengedepankan cara persuasif dengan melibatkan tokoh-tokoh agama.
Terbaru, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya masih menunggu Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge bernegosiasi dengan KKB yang menyandera Philips.
“Ya kita tunggu dulu. Karena dari Bupati minta waktu dia akan nego dulu. Ya sudah kita penuhi permintaan Bupati Nduga," ujar Yudo Margono saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Hal sama juga diungkapkan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa.
Namun, jika pendekatan dialog atau soft approach gagal, jajarannya akan melakukan "tindakan terukur".
Baca juga: Panglima TNI: Pembebasan Pilot Susi Air Tunggu Negosiasi Bupati Nduga dengan KKB
“Namun, mengingat waktu, kami aparat TNI-Polri punya standar operasi yang harus dijalankan dalam upaya penegakan hukum, agar persoalan ini tidak berlarut. Harus ada batas waktunya," kata Saleh.