Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen Juinta Ontoh Sembiring mengatakan, evakuasi itu dilakukan karena berdasarkan informasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) akan terus melakukan teror dan intimidasi terhadap warga sekitar usai pembakaran pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga.
“Tersiar kabar kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya mulai terpecah menjadi beberapa kelompok dan akan melakukan penyanderaan lagi, sehingga saat ini aparat TNI-Polri mengambil langkah upaya-upaya antisipasi keberadaan masyarakat yang akan disandera oleh KKB,” ujar Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Selasa (21/2/2023).
Jumlah warga Alama yang dievakuasi ada 18, terdiri dari 14 laki-laki, 2 perempuan dewasa, 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Mereka dievakuasi menggunakan pesawat Heli Caracal TNI AU EC-725/HT-7204 menuju Timika.
"Kampung Alama memang kampung yang menjadi pelintasan KKB, sehingga masyarakat resah dan terancam. Kami TNI-Polri berkewajiban melindungi masyarakat, sehingga kampung-kampung yang berada di rute KKB akan kami lindungi dan amankan," kata Sembiring.
Sebelumnya, TNI-Polri telah mengamankan Bandara Paro terkait operasi pencarian pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Sembiring mengatakan, Bandara Paro telah diamankan personel Damai Cartenz dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU).
“Personel Damai Cartenz dan Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro. Saat ini situasi di Paro, Nduga, sudah tidak ada masyarakat. Tetapi Bandara sudah diamankan dan bisa digunakan," kata Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Jumat (17/2/2023).
Terbaru, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya masih menunggu Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge bernegosiasi dengan KKB yang menyandera Philips.
“Ya kita tunggu dulu. Karena dari Bupati minta waktu dia akan nego dulu. Ya sudah kita penuhi permintaan Bupati Nduga," ujar Yudo Margono saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Hal sama juga diungkapkan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa.
Namun, jika pendekatan dialog atau soft approach gagal, jajarannya akan melakukan "tindakan terukur".
“Namun, mengingat waktu, kami aparat TNI-Polri punya standar operasi yang harus dijalankan dalam upaya penegakan hukum, agar persoalan ini tidak berlarut. Harus ada batas waktunya," kata Saleh.
“Saya tidak bisa sampaikan dan ungkapkan waktunya karena ini suatu hal yang dirahasiakan. Tetapi, apabila tiba waktunya, TNI-Polri akan melakukan penegakan hukum secara terukur, terpilih, dan terarah," ujarnya lagi.
“Sudah tidak ada evakuasi masyarakat di Paro. (Sudah) kosong," kata Saleh kepada Kompas.com, Senin (13/2/2023).
Diketahui, Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru, bersama lima penumpang lainnya, hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandara Udara Paro, pada Selasa (7/2/2023).
Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.
Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara keberadaan Philips masih terus dicari.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/21/13035591/aparat-tni-polri-evakuasi-18-warga-alama-nduga-antisipasi-intimidasi-kkb