JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di acara Hari Lahir (Harlah) ke-50 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jumat (17/2/2023) kemarin dinilai tak akan banyak berpengaruh ke elektabilitas tokoh yang disebut.
Pasalnya, Jokowi menyebutkan banyak nama, tidak merujuk ke satu atau dua sosok tertentu saja.
"Selama banyak yang disebut, maka tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan dukungan ke nama-nama tersebut," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Baca juga: Sebut AHY Berpotensi Jadi Capres-Cawapres, Jokowi Dinilai Ingin Hormati dan Senangkan Oposisi
Menurut Ujang, pernyataan Jokowi itu hanya sekadar basa-basi politik. Presiden ingin menghormati dan membuat senang para petinggi partai dan menteri yang hadir sehingga secara khusus menyapa mereka dengan sebutan capres-cawapres.
Lain halnya jika Jokowi secara khusus menyatakan dukungan ke satu atau dua nama kandidat capres-cawapres.
Jika situasinya demikian, Ujang yakin, sosok yang disebut presiden itu bakal meraup dukungan dari basis massa Jokowi.
"Berbeda seandainya Jokowi meng-endorse satu nama atau satu capres dan cawapres, itu baru punya kekuatan, baru punya roh, punya dorongan, daya dongkrak dan pergerakan untuk bisa memengaruhi dukungan publik," ujarnya.
Baca juga: Deretan Tokoh yang Disebut Jokowi Berpotensi Jadi Capres-Cawapres, dari Prabowo hingga AHY
Namun demikian, Ujang melanjutkan, tak ada yang salah dengan basa-basi Jokowi. Justru, dengan sikap demikian presiden tidak terang-terangan memperlihatkan sikap politiknya.
Sebaliknya, jika dukungan Jokowi sangat jelas ditujukan ke satu atau dua tokoh, etika politik kepala negara bakal dipertanyakan publik.
"Jokowi mungkin tidak mau mendukung satu pihak karena akan dianggap tidak adil, akan dianggap memihak, tidak netral, dianggap bermasalah," katanya.
Ujang memprediksi, pada saatnya nanti Jokowi bakal memberikan isyarat jelas soal figur yang dia dukung, namun tidak untuk saat ini.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah nama disebut-sebut Presiden Jokowi sebagai kandidat potensial capres dan cawapres Pemilu 2024.
Nama-nama itu terdiri dari beberapa menteri dan ketua umum partai politik yang hadir dalam acara Harlah ke-50 PPP, Jumat (17/2/2023).
Dalam acara tersebut, mulanya Jokowi bertanya ke hadirin mengenai sosok capres dan cawapres yang hendak diusung PPP pada Pemilu 2024.
"Saya mau bertanya, PPP ini calonnya siapa sih? Karena di sini hadir semua lho. Ini hadir semua calon-calon presiden dan wakil presiden," ujar Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat.