Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KJRI Istanbul Minta Bantuan Polisi Cari Dosen UII yang Hilang

Kompas.com - 19/02/2023, 09:09 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul, Turkiye telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mencari dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Raf'ie.

Direktur Perlindungan warga negara Indonesia (WNI) Judha Nugraha mengatakan, KJRI Istanbul juga telah meminta bantuan pihak bandara dan maskapai untuk mencari Ahmad.

Baca juga: Dosen Ahmad Munasir Rafie Hilang, UII Kirim Surat ke Interpol untuk Menerbitkan Yellow Notice

Menurut Judha, KJRI Istanbul sebelumnya telah menerima aduan mengenai hilangnya Ahmad Munasir.

“KJRI telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara dan maskapai untuk mencari keberadaan yang bersangkutan,” ujar Judha dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023).

Sementara itu, Konsul Jenderal RI Istanbul Imam Asyari mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Imigrasi dan otoritas bandara guna mencari keberadaan Ahmad Munasir.

Tidak hanya itu, pencarian dilakukan dengan menanyakan keberadaan dosen teknik itu kepada komunitas WNI yang berada di Istanbul.

“KJRI juga sudah menanyakan kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia di Istanbul,” kata Asyari dalam keterangannya.

Baca juga: Dosen UII Hilang Kontak, KJRI Istanbul Bantu Penelusuran, KBRI Ankara Sebut Kecil Kemungkinan Terkait Gempa

Sementara itu, Dubes RI untuk Turkiye, Lalu Muhamad Iqbal menepis hilangnya dosen UII itu terkait gempa yang mengguncang Turkiye dan Suriah.

Iqbal menyebut, terdapat banyak kemungkinan faktor yang menyebabkan Muhamad Munasir hilang.

Sebab, gempa itu terjadi pada 6 Februari. Sementara itu, ahmad Munasir diperkirakan bertolak ke Turkiye pada 12 Februari.

Ahmad Munasir hilang kontak dalam perjalanan pulang dari Norwegia menuju Indonesia.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid mengatakan, Ahmad Munasir mengikuti kegiatan mobikitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Ia mengikuti kegiatan tersebut dengan sejumlah dosen lainnya. Mereka kemudian pulang dengan menggunakan tiga penerbangan berbeda.

Baca juga: Ahli Pidana UII Yogyakarta Jadi Ahli Meringankan Kuat Maruf di Sidang Pembunuhan Brigadir J

Adapun Ahmad Munasir direncanakan menempuh perjalanan kembali ke Indonesia dari Norwegia melalui Istanbul, kemudian Riyadh, kembali ke Istanbul, baru kemudian menuju Jakarta.

Rute perjalanan pulang harus melalui Riyadh karena sebagian akomodasi ditanggung panitia konferensi di Arab Saudi.

"Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta," ujar Fathul dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com