Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Jangan Terlalu Takut dan Panik, Gempa Susulan di Jayapura Diprediksi Tak Sebesar Sebelumnya

Kompas.com - 11/02/2023, 14:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setyawan meminta warga di Kota Jayapura, Papua, tak terlalu takut dan panik pasca-gempa mengguncang wilayah itu pada Kamis (9/2/2023) siang.

Sebab, gempa susulan biasanya tidak akan lebih besar dari gempa utama.

Adapun berdasarkan monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tercatat sudah ada 1.174 kali gempa di Jayapura sejak 2 Januari 2023 sampai Sabtu (11/2/2023) pukul 09.45 WIT.

"Kami mengimbau jangan terlalu takut, jangan terlalu panik, tapi tetap baik-baik. Karena dalam teori menyatakan toh ada bencana gempa susulan, insya Allah tidak akan lebih besar seperti gempa yang terjadi sebelumnya," kata Fajar dalam konferensi pers di Jayapura, Sabtu.

Baca juga: BNPB Serahkan Bantuan Dana Siap Pakai dan Sembako Rp 1 Miliar untuk Gempa Jayapura Papua

Kendati begitu, ia menyarankan masyarakat mengecek terlebih dahulu kondisi bangunan rumah sebelum ditempati kembali.

Jika kondisi bangunan kurang baik, ia menyarankan agar warga tinggal di rumah saudara atau posko-posko darurat yang disediakan pemerintah untuk sementara waktu.

"Masyarakat bisa memanfaatkan waktu mengecek kembali rumah masing-masing," jelas Fajar.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, masyarakat bisa memanfaatkan kaleng bekas untuk mendeteksi gempa secara sederhana, jika masih takut dan khawatir gempa terjadi.

Baca juga: 2.500 Warga Jayapura Mengungsi akibat Gempa, Tersebar di 15 Lokasi Pengungsian

Pria yang akrab disapa Aam ini mengungkapkan, masyarakat bisa menumpuk tiga kaleng bekas di ujung lemari. Kaleng bekas itu disusun bertingkat dan diisi dengan batu di dalamnya.

Ketika terjadi gempa bumi, maka kaleng tersebut akan berguncang dan jatuh. Hal ini bisa menjadi tanda agar warga segera keluar dari tempat tinggal masing-masing.

"Pastikan jalur kita keluar itu tidak dihalangi oleh kemungkinan lemari jatuh dan lain-lain. Jadi dengan hal sederhana seperti ini, dengan alat yang ada di mana pun, kaleng bekas masukkan batu susun di pinggir lemari. Ketika ada gempa susulan, dia akan jatuh. Kita waspada harus tapi takut jangan," jelas Aam.

Baca juga: Gempa di Jayapura Masih Terus Terjadi, Warga Diimbau Waspada

Adapun sejauh ini, BNPB menyerahkan bantuan senilai Rp 1 miliar untuk penanganan pasca-gempa bumi di Kota Jayapura.

Bantuan tersebut terdiri dari dana siap pakai (DSP) senilai Rp 750 juta dan bantuan permakanan atau paket sembako senilai Rp 250 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com