Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Pendeteksi Tsunami Disebut Mati, Wapres: Penting untuk Diperbaiki

Kompas.com - 06/02/2023, 21:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, alat-alat pendeteksi tsunami mesti diperbaiki karena Indonesia adalah negara yang rawan akan tsunami.

Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan kabar yang menyebut alat-alat pendeteksi tsunami di Indonesia telah mati.

"Saya kira alat-alat itu penting untuk diperbaiki ya, karena kita negara yang sering terjadi tsunami,” kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Surabaya, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Gempa M 5,0 di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Ma'ruf mengatakan, alat pendeteksi itu penting untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang tinggal di darat apabila terjadi tsunami.

Menurut dia, isu anggaran semestinya tidak menjadi masalah untuk memperbaiki alat-alat tersebut karena dapat dilakukan secara bertahap.

“Nah untuk anggaran itu kan tidak harus sekaligus,” ujar Ma'ruf.

Baca juga: BPPT Luncurkan Alat Pendeteksi Tsunami InaTews Buoy di Perairan Gunung Anak Krakatau

Sementara itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membantah kabar berhentinya riset alat deteksi tsunami Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-Tews) yang salah satunya menggunakan alat bernama InaBuoy.

"Kegiatan (riset) masih dilakukan. Akan tetapi mengapa tidak membuat teknologi yang lebih murah dengan hasil yang lebih bagus," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Umum dan Kesekretariatan BRIN Driszal Friyantoni, Jumat (3/2/2023).

Ia menjelaskan bahwa sebagai badan riset dan inovasi, tugas BRIN adalah membuat penelitian dengan hasil inovatif, efisien, pengaplikasian mudah, dan juga biaya pemeliharaan yang terjangkau.

Baca juga: BRIN Pasuruan Disebut Bukan Tutup, tapi Dialihkan Kerjanya

Driszal mengakui bahwa keberadaan InaBuoy yang dipasang di tengah laut kurang terjangkau dari sisi biaya pemeliharaan, akses untuk pemeliharaannya pun relatif sulit.

"Mumpung itu masih riset, (maka BRIN akan) melakukan riset yang lain soal kebencanaan tapi untuk menghasilkan suatu teknologi, bagus, canggih tapi murah. Nah, seperti itu kurang lebihnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com