Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Perubahan Masih Beda Sosok Cawapres, PKS Ajak Nasdem-Demokrat Dengar Aspirasi Publik

Kompas.com - 20/01/2023, 12:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menilai perbedaan soal sosok calon wakil presiden (cawapres) di bakal koalisi perubahan dapat selesai.

Diketahui, bakal koalisi perubahan yang digadang dihuni oleh PKS, Nasdem dan Demokrat memiliki perbedaan pandangan soal cawapres.

PKS masih kekeh mengusung Ahmad Heryawan sebagai cawapres. Sedangkan Demokrat mengusung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Nasdem menyerahkan sepenuhnya pada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung.

"Kami yakin persoalan perbedaan cawapres akan mampu dibicarakan dengan hati lapang dan pikiran negarawan demi kemaslahatan besar untuk bangsa dan negara ke depan," kata Muzzammil dalam keterangannya, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: PKS Tak Masalah Deklarasi Koalisi Perubahan Tanpa Cawapres

Muzzammil kemudian mengajak Nasdem dan Demokrat banyak mendengar aspirasi publik tentang pasangan capres-cawapres yang terbaik.

Menurutnya, saat ini adalah momentum yang tepat bagi PKS, Nasdem, dan Demokrat untuk banyak mendengarkan aspirasi publik tentang pasangan calon (paslon) terkuat.

"Itu bisa kita dapat dari hasil survei yang objektif. Sehingga, pasangan capres-cawapres yang akan dideklarasikan adalah yang terbaik sesuai harapan publik untuk Indonesia yang lebih baik," ujar Muzzammil.

Ia lantas mengaku optimis bahwa koalisi yang akan dibentuk PKS bersama Demokrat dan Nasdem akan solid.

Baca juga: Demokrat Yakin Isu Reshuffle Tak Pengaruhi Pembentukan Koalisi Perubahan

Ia juga mengklaim koalisi ini akan dibangun dengan prinsip-prinsip soliditas.

"Penjajakan koalisi yang dibangun oleh PKS bersama Nasdem dan Demokrat mengedepankan equal partnership, tak saling memaksa, serta saling menghormati mekanisme internal masing-masing partai. Sehingga, kami yakin Koalisi Perubahan yang akan terbentuk nantinya akan solid," kata Muzzammil.

Sebelumnya diberitakan, Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan bahwa koalisi perubahan tidak akan goyah dan akan memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia meyakini bahwa koalisi perubahan yang dihuni oleh Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS terus berlayar meski diterpa isu reshuffle kabinet yang dinilai bakal menggoyahkan koalisi.

"Demokrat tidak mengharapkan koalisi yang dibangun hanya supaya dapat berlayar ke Pilpres 2024. Begitu pun semangat yang ada pada PKS dan Nasdem. Selain berlayar, juga harus menang," kata Syahrial dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Demokrat Yakin Koalisi Perubahan Tak Goyah, Optimistis Menangi Pilpres 2024

Syahrial mengatakan, tekanan-tekanan politik yang berusaha melemahkan terbentuknya koalisi tidak akan mudah menghadapi keinginan rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan.

Saat ini, Syahrial mengungkapkan, tim kecil tengah konsentrasi pada langkah-langkah pemenangan pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

"Ujian yang tengah dihadapi salah satu calon mitra koalisi yang sering diberitakan akan didepak dari kabinet tidak memengaruhi pembahasan pada tim kecil Koalisi Perubahan," ujarnya.

"Artinya, sejauh ini opini yang berkembang untuk menjegal terbentuknya Koalisi Perubahan tidak akan mudah dilakukan," kata Syahrial lagi.

Baca juga: Usai Pertemuan Surya Paloh-Luhut, PKS Optimistis Penjajakan Koalisi Perubahan Tak Terganggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com