JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet berhenti beroperasi pada hari ini, Sabtu (31/12/2022).
Salah satu tenaga kesehatan Wisma Atlet, Gina (26) mengaku perasaannya campur aduk setelah kerja selama dua tahun lebih di sana.
Ia menjadi relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran sejak April 2020.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Ditutup Hari Ini kecuali Tower 6, Sudah Nol Pasien Covid-19
"Rasanya campur aduk. Ada sedihnya, ada senangnya juga pasti," ujar Gina di lokasi, Jumat (30/12/2022).
Kenangan sedihnya sewaktu varian Delta sedang mencapai titik puncak, periode Juni-Juli 2021. Banyak jiwa melayang akibat terinfeksi virus tersebut.
"Banyak yang meninggal juga. Terus bed kurang, ICU kurang, padahal sudah banyak di sini. Banyak yang enggak tertolong. Kami sih sebagai nakes, gimana ya, karena keadaan dan mendadak juga," kata Gina.
Gina menuturkan, banyak pasien yang kekurangan oksigen selama periode tersebut.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Nol Pasien Covid-19 Sejak Kamis 29 Desember
"Oksigen habis di mana-mana. Di sini juga ngerasain oksigen habis. Rebutan juga," kata Gina, yang bekerja sebagai petugas farmasi di RSDC Wisma Atlet.
Saat itu, kata Gina, seluruh tower di RSDC Wisma Atlet Kemayoran beroperasi, tetapi tetap saja tidak mampu menampung pasien.
"Full kan, jadi waktu itu mau dibangun tenda kan. Tetapi enggak jadi karena memanfaatkan ruangan-ruangan lain," kata Gina.
"Saat itu saya turun jadi rescue cepat untuk bikin ruangan-ruangan baru, menampung pasien yang enggak ketampung (di unit)," ujar dia.
Hal sama juga diungkapkan nakes Wisma Atlet lain, Yusdariani (25), yang bertugas sebagai analisis laboratorium.
Baca juga: Tower 6 Wisma Atlet Disiagakan hingga 31 Maret 2023
"Paling parah varian Delta. Sampai bed-nya enggak muat. Itu capek. Terus pas lihat pasiennya meninggal kan. Sedih sih," kata Yusdariani, yang bekerja di Wisma Atlet sejak Juni 2021.
Namun ia juga mengenang hal indah saat bisa bekerja bareng relawan-relawan lain.
"Senangnya ya pas bareng-bareng sama teman-teman. Kerja dan capek bareng," ujar Yusdariani.