Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nakes Kenang Penuhnya Wisma Atlet saat Covid-19 Varian Delta, Kini Cari Kerja Setelah RSDC Ditutup

Kompas.com - 31/12/2022, 12:18 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet berhenti beroperasi pada hari ini, Sabtu (31/12/2022).

Salah satu tenaga kesehatan Wisma Atlet, Gina (26) mengaku perasaannya campur aduk setelah kerja selama dua tahun lebih di sana.

Ia menjadi relawan RSDC Wisma Atlet Kemayoran sejak April 2020.

Baca juga: RSDC Wisma Atlet Ditutup Hari Ini kecuali Tower 6, Sudah Nol Pasien Covid-19

"Rasanya campur aduk. Ada sedihnya, ada senangnya juga pasti," ujar Gina di lokasi, Jumat (30/12/2022).

Kenangan sedihnya sewaktu varian Delta sedang mencapai titik puncak, periode Juni-Juli 2021. Banyak jiwa melayang akibat terinfeksi virus tersebut.

"Banyak yang meninggal juga. Terus bed kurang, ICU kurang, padahal sudah banyak di sini. Banyak yang enggak tertolong. Kami sih sebagai nakes, gimana ya, karena keadaan dan mendadak juga," kata Gina.

Gina menuturkan, banyak pasien yang kekurangan oksigen selama periode tersebut.

Baca juga: RSDC Wisma Atlet Nol Pasien Covid-19 Sejak Kamis 29 Desember

"Oksigen habis di mana-mana. Di sini juga ngerasain oksigen habis. Rebutan juga," kata Gina, yang bekerja sebagai petugas farmasi di RSDC Wisma Atlet.

Saat itu, kata Gina, seluruh tower di RSDC Wisma Atlet Kemayoran beroperasi, tetapi tetap saja tidak mampu menampung pasien.

"Full kan, jadi waktu itu mau dibangun tenda kan. Tetapi enggak jadi karena memanfaatkan ruangan-ruangan lain," kata Gina.

"Saat itu saya turun jadi rescue cepat untuk bikin ruangan-ruangan baru, menampung pasien yang enggak ketampung (di unit)," ujar dia.

Hal sama juga diungkapkan nakes Wisma Atlet lain, Yusdariani (25), yang bertugas sebagai analisis laboratorium.

Baca juga: Tower 6 Wisma Atlet Disiagakan hingga 31 Maret 2023

"Paling parah varian Delta. Sampai bed-nya enggak muat. Itu capek. Terus pas lihat pasiennya meninggal kan. Sedih sih," kata Yusdariani, yang bekerja di Wisma Atlet sejak Juni 2021.

Namun ia juga mengenang hal indah saat bisa bekerja bareng relawan-relawan lain.

"Senangnya ya pas bareng-bareng sama teman-teman. Kerja dan capek bareng," ujar Yusdariani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com