Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemhannas Prediksi Perang Udara dan Siber di IKN, TNI Diharap Kuasai Teknologi Baru

Kompas.com - 22/12/2022, 21:30 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia menyatakan pemerintah dan TNI sudah saatnya harus bersiap mengadopsi teknologi pertahanan udara dan siber paling mutakhir buat diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, sistem pertahanan udara mutakhir dan siber sudah saatnya diadopsi karena melihat perkembangan dan ancaman yang terjadi di dunia saat ini.

Sebab Rusia dan blok Barat berlomba-lomba mengembangkan peluru kendali hipersonik serta peperangan siber.

Baca juga: Menkumham Sebut Revisi UU IKN Mendesak Dilakukan

"Ini menyadarkan kami bahwa Indonesia harus bersiap melakukan adopsi teknologi tersebut dan bisa dimulai di IKN," kata Andi saat Konferensi Pers Pernyataan Akhir Tahun 2022 Gubernur Lemhannas RI di kantor Lemhannas RI Jakarta Pusat pada Rabu (21/12/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Berdasarkan kajian Lemhannas, kata Andi, jika terjadi peperangan maka pertempuran pertama yang terjadi di IKN diperkirakan cenderung bersifat pertempuran udara dengan memanfaatkan teknologi-teknologi baru dan hibrida.

Lemhannas, kata Andi, terus memantau perkembangan teknologi terkini yang diterapkan dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista). Mereka juga akan mengusulkan teknologi itu kepada Kementerian Pertahanan serta Mabes TNI buat penguatan pertahanan IKN.

Baca juga: DPR Setujui Daftar 39 RUU Prolegnas Prioritas 2023, Salah Satunya Revisi UU IKN Usulan Pemerintah

"Oleh karena itu Indonesia diharapkan bisa segera melakukan adopsi-adopsi teknologi-teknologi terbaru ini, dalam bidang pertahanan udara, dalam bidang siber," kata Andi.

Menurut Andi, Lemhannas juga turut memantau berbagai teknologi persenjataan baru yang dikembangkan dan digunakan dalam perang yang terjadi di Ukraina.

Andi mengatakan, dalam peperangan itu terdapat teknologi persenjataan yang paling menonjol yakni penggunaan pesawat nirawak (drone) yang mengandalkan kecerdasan buatan, serta rudal hipersonik.

Selain itu, kata dia, Indonesia juga perlu mengadopsi teknologi pertahanan di bidang siber berkaca dari peperangan di Ukraina.

Menurut Andi peperangan siber di Ukraina terus berlangsung hingga kini. Selain itu, kata dia, berdasarkan sejumlah laporan pada 4 bulan pertama perang telah terjadi sinergi antara perang siber dengan operasi darat militer kinetik.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gubernur Lemhannas: Indonesia Harus Siap Adopsi Teknologi Pertahanan Udara dan Siber Mutakhir di IKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com