Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan Kader Hanura untuk Berjuang di Pileg, OSO: Kalau Enggak Mau, Kita Coret!

Kompas.com - 20/12/2022, 23:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) mewanti-wanti para kadernya untuk bekerja keras agar dapat terpilih sebagai calon anggota legislatif (caleg) daerah masing-masing.

Oesman tak segan mengganti para kadernya itu dengan tokoh lain. Dia mengklaim banyak orang hendak bergabung ke Partai Hanura.

"Ingat tuh, Sekjen, catat itu, kalau enggak mau kita coret, kita ganti, banyak yang mau, sekarang. Banyak berduyun-duyun masuk ke Hanura," kata Oesman saat membuka acara Bimbingan Teknis DPRD se-Indonesia Partai Hanura di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (20/12/2022) malam.

Baca juga: Partai Hanura Dapat Nomor Urut 10 di Pemilu 2024

Pria yang akrab disapa OSO itu mengingatkan bahwa para kader caleg dari Hanura harus meyakini dirinya sendiri untuk mampu terpilih kembali.

"Bahwa saudara-saudara datang meninggalkan anak istri, pulangnya harus membawa bekal. Bekal untuk daerah anggota DPRD-nya masing masing," ujarnya.

Lebih lanjut, OSO mengungkapkan bahwa beberapa waktu terakhir, partainya telah mendapatkan tambahan banyak kader.

Adapun kader-kader baru itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan, kata OSO, ada yang merupakan pindahan dari partai politik lain.

Baca juga: Minta Anggota DPR Tak Berkhianat, OSO: Jangan Cari Keuntungan yang Bikin Dipenjara

"Saudara profesor Bachtiar Aly itu tadinya Ketua MPR Fraksi Nasdem, sekarang beliau ada di Partai Hanura. Ya, saya enggak lihat rupanya ada dia," tutur OSO.

Selain itu, ada pula mantan pebulutangkis Indonesia Icuk Sugiarto yang juga disebut sudah bergabung Hanura.

Lebih lanjut, OSO mengingatkan agar politisi di DPR tidak terjerumus ke dalam tindakan kejahatan hingga terkena kasus pidana.

Dalam hal ini, anggota maupun pimpinan DPR diminta jangan mencari keuntungan pribadi.

"Saudara-saudara anggota DPR janganlah  berkhianat kepada bangsa ini. Jangan cari keuntungan pribadi yang akhirnya masuk ke penjara," ujar OSO di hadapan para kader Hanura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasehat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com