Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Bharada E Sindir Sambo Soal Wanita Menangis: Tidak Usah Panik

Kompas.com - 06/12/2022, 17:53 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy meminta Ferdy Sambo tidak panik menanggapi kesaksian kliennya terkait wanita menangis yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Ronny mengatakan, kesaksian tersebut sudah menjadi fakta persidangan dan Richard Eliezer sudah ditetapkan sebagai justice collaborator oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Tidak usah panik, kita bicara fakta persidangan saja, kan fakta persidangan sudah terungkap," ujar Ronny melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Tak Terima Diperintah Sambo, Eks Kabag Gakkum Provos: Walaupun Kombes Butut, Saya Senior!

Ronny mengatakan, kliennya tidak mengarang cerita wanita tersebut.

Dia justru menyebut dalam dakwaan sudah jelas siapa yang berbohong mengarang skenario pembunuhan, termasuk menghalang-halangi penyidikan.

"Di sini kita tau siapa yang merusak barang bukti, yang berbohong memerintah anak buah," ujar Ronny.

Dia juga menduga perkataan Sambo yang tidak ingin Putri Candrawathi dilibatkan sebagai bentuk agar Richard Eliezer dikorbankan sepenuhnya atas kasus itu.

"Saya pikir majelis bisa menilai mengenai maksud apa jangan libatkan Ricky, Kuat dan PC (Putri Candrawathi)? Terus apa mau korbankan RE (Richard Eliezer)," kata Ronny.

Sebelumnya, Sambo membantah keterangan Bharada Richard Eliezer yang menyebutkan ada seorang wanita menangis keluar dari rumahnya di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Terseret Kasus Sambo, Eks Karo Provos: Yang Paling Berat Beban Anak, Istri, dan Keluarga

Menurut Sambo, keterangan Richard Eliezer itu tidak benar dan merupakan hasil rekayasa.

"Tidak benar keterangan dia itu, ngarang-ngarang," ujar Sambo saat ditemui awak media di luar ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa.

Sambo mengatakan, motif pembunuhan Brigadir J dikarenakan aksi kekerasan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J.

"Jelasnya, istri saya kan diperkosa sama Yosua. Tidak ada motif lain, apalagi itu perselingkuhan," imbuh dia.

Ronny Talapessy (foto stok)KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ronny Talapessy (foto stok)

Sambo juga mengatakan akan menanyakan langsung terkait keterangan Richard tersebut di persidangan.

Dia menduga ada orang yang menyuruh Richard membuat keterangan seolah-olah motif pembunuhan bukan karena pelecehan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com