Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Ajak Gerindra Gabung Koalisi Perubahan, Nasdem: Capresnya Mas Anies, Bukan Prabowo

Kompas.com - 05/12/2022, 21:05 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan, pihaknya terbuka menerima Partai Gerindra jika ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Akan tetapi, dia menekankan bahwa koalisi tersebut telah mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

“Kalau Koalisi Perubahan berarti capresnya Mas Anies, bukan Pak PS (Prabowo Subianto),” ujar Effendi dihubungi Kompas.com, Senin (5/12/2022).

“Ajakan PKS itu bagus banget, cerdas, mumtaz, excelent,” sambungnya.

Baca juga: Survei Indikator: Deklarasi Capres Nasdem Dongkrak Elektabilitas Anies Baswedan

Akan tetapi, dia menegaskan, pihaknya terbuka menerima partai politik (parpol) mana pun untuk bergabung.

Effendi mengeklaim, Nasdem menerima siapa pun dan tidak membatasi diri dalam bekerja sama politik.

“Tentu saja Nasdem ikut menggelar karpet merah dengan ucapan welcome dan marhaban ahlan wasahlan kepada siapa pun dan partai apa pun yang gabung dengan Koalisi Perubahan,” sebut dia.

Baca juga: Mardani Sebut Rapat Majelis Syuro PKS Putuskan soal Capres Digelar Akhir Tahun

Ia memandang Gerindra bakal menjadi kekuatan yang besar untuk memenangkan Anies dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, lanjut dia, Prabowo bisa memilih kadernya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies.

Opsi tersebut dipandang bakal menguntungkan bakal koalisi karena Anies punya semakin banyak pilihan.

“Berarti alternatif cawapres Mas Anies makin banyak, dari Partai Demokrat Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), ada dari PKS Kang Aher (Ahmad Heryawan), mungkin juga ada dari luar partai,” paparnya.

Baca juga: PKS: 2014-2019 Kami Dukung Pak Prabowo Ketum Gerindra, Sekarang Gantian

Menurut dia, semakin banyak figur cawapres yang ditentukan bakal kian membantu Anies untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, ada banyak pertimbangan untuk memilih sekian banyak figur yang bisa menjadi pasangan Anies, dan membantu memperluas cakupan konstituen.

“Semua ditampung untuk dipertimbangkan, dan dipilih yang memiliki daya ungkit yang kuat untuk kemenangan,” imbuhnya.

Diketahui Juru Bicara PKS M Kholid menawarkan agar Gerindra mau bergabung dengan Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Nasdem dan Demokrat.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Nasdem Kalah dari Demokrat dan PKS

Menurutnya sekarang waktunya Gerindra memberi dukungan pada PKS.

Sebab dalam Pilpres 2014 dan 2019, PKS telah memberi dukungan pada Gerindra yang kala itu pun mengusung Prabowo sebagai capres.

"Kalau 2014 dan 2019 kami kan sudah pernah mendukung Pak Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra, nah untuk 2024 saatnya bergantian," tutur Kholid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com