Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Prabowo Cawapres Ganjar, Gerindra: Kami Tak Mau Berandai-andai

Kompas.com - 26/11/2022, 12:08 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman merespons isu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dipasangkan dengan politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden.

Menurut dia, Gerindra sudah dengan tegas mengusung Prabowo sebagai calon presiden, bukan calon wakil presiden.

"Kami tidak mau berandai-andai soal usulan cawapres ini dan itu," ujar Habiburakhman saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (26/11/2022).

Baca juga: Pengamat: Prabowo Jadi Menteri Jokowi Saja Mau, Mengapa Tidak kalau Jadi Cawapres Ganjar?

Dia menyebut, saat ini Gerindra fokus memaksimalkan kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mulai dari tingkat pusat dan daerah.

Sementara itu, secara internal Gerindra, Habiburakhman mengatakan, saat ini sedang fokus untuk pembenahan struktur partai dan pendidikan politik kader.

"Sementara di legislatif dan eksekutif seluruh kader Gerindra diperintahkan Pak Prabowo untuk turun ke bawah membantu rakyat secara ekonomi yang belum pulih pasca-pandemi," ucap dia.

Adapun terkait cawapres Prabowo, kata Habiburakhman, akan ditentukan bersama-sama oleh Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Itu bentuk kesepakatan kami dengan PKB," kata dia.

Sebelumnya, pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan, kans duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 terbuka lebar.

Baca juga: Jika Ganjar Jadi Capres dan Prabowo Cawapresnya, Anies Diprediksi Tumbang

Namun, kerja sama keduanya dinilai lebih efektif jika Ganjar yang jadi calon presiden, sedangkan Prabowo jadi calon wakil presiden.

"Saya kira tidak sulit untuk membayangkan komposisinya Ganjar dengan Prabowo dibandingkan Prabowo dengan Ganjar," kata Ray kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).

Ray menduga, PDI Perjuangan tak akan rela jika partainya "hanya" diberi kursi calon RI-2. Sebab, PDI-P merupakan partai penguasa.

Perolehan suara partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga jauh mengungguli Gerindra pada Pemilu 2019, meski saat itu Gerindra berada di urutan kedua.

Menurut Ray, Gerindra juga tak akan mempersoalkan seandainya ketua umum mereka jadi cawapres.

Baca juga: Prabowo Sebut Politik Bebas Aktif Jadi Panduan Generasi Muda Hadapi Dunia

Bagi partai berlambang kepala garuda itu, hal yang terpenting adalah tetap eksis di panggung pilpres, apa pun posisinya.

Lagi pula, Prabowo juga tak masalah duduk sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju sekalipun pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2014 dirinya bersaing dengan Joko Widodo.

"Kalau dilihat dari Prabowo mau jadi menterinya Jokowi, apa yang membuat dia tidak mau jadi wakil presidennya Ganjar Pranowo?" ujar Ray.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com