Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Mengapa Indonesia Tidak Pernah Sukses Produksi Pesawat Terbang?

Kompas.com - 14/11/2022, 06:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA dikenal sebagai negara dengan potensi sumber daya manusia yang mampu membuat pesawat terbang sendiri.

Hal ini dibuktikan sejak Nurtanio, Wiweko, dan Yum Soemarsono berhasil membuat pesawat terbang sendiri. Kemudian dilanjutkan B.J Habibie.

Periode Habibie terlihat kemampuan Indonesia yang berhasil masuk dalam kelas global. Hal ini ditandai membuat pesawat terbang sebagai industri yang sangat menjanjikan bagi performa Indonesia sebagai negara.

Sayangnya baik di era Nurtanio Cs dan era Habibie potensi besar negara ini menguap seiring dengan sirnanya komitmen pemerintah sebagai decision maker dalam bidang kedirgantaraan.

Maju dan gemerlapnya industri penerbangan di bawah kepemimpinan Habibie sangat tergantung posisi Habibie yang berada “dekat” dengan kekuasaan.

Begitu posisi Habibie sebagai pemimpin industri pesawat terbang tidak lagi memiliki peran menentukan dalam kebijakan strategis, maka pelahan tapi pasti sirnalah industri pesawat terbang Indonesia.

Industri pesawat terbang memerlukan orang yang mengerti dan memiliki visi kedirgantaraan.

Industri penerbangan memerlukan team work orang-orang yang memiliki kesadaran tentang perencanaan jangka panjang tanpa terbebani dengan kepentingan sampingan yang sifatnya sektoral.

Industri penerbangan memerlukan seorang leader yang memiliki pengaruh kuat pada jejaring pusat kekuasaan.

Industri penerbangan memerlukan komitmen nasional untuk maju bersama demi negara yang tidak dipengaruhi ambisi personal, golongan apalagi partai.

Industri penerbangan memerlukan pembinaan SDM yang terpola dengan baik dalam rentang waktu puluhan tahun.

Industri penerbangan memerlukan kegiatan Research and Development yang berkelanjutan. Industri penerbangan memerlukan perencanaan strategis dan road map jangka panjang lintas rezim kekuasaan.

Industri penerbangan nasional membutuhkan orang-orang yang memiliki tekad kuat dengan kredibilitas “country before self”, tidak mementingkan diri sendiri.

Tanpa itu semua, maka kita tidak usah heran dengan realita yang tengah kita hadapi sekarang ini.

Pesawat terbang kebanggaan nasional N-219 yang pertama kali terdengar gagasannya muncul sejak tahun 2003, sekarang tidak diketahui sampai di mana perkembangannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com