Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Ajudan Ketakutan dan Ubah BAP, Ferdy Sambo Diduga Tekan Anak Buah

Kompas.com - 10/11/2022, 06:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterangan mantan ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer, dalam persidangan kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang mengaku beberapa kali mengubah keterangan karena takut dengan atasannya dinilai menjadi wujud tekanan yang dialami bawahan saat menghadapi kasus itu.

Hal itu disampaikan Penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi, dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (9/11/2022).

Aryanto menilai, situasi yang dialami Romer terjadi karena para bawahan Ferdy Sambo masih dihantui rasa takut dan segan terhadap atasannya tersebut.

Baca juga: Kuat Maruf Bantah Kesaksian Susi soal Larang Brigadir J Tolong Putri Candrawathi

Selain itu, jenjang kepangkatan yang terpaut jauh dinilai menjadi faktor yang membuat tekanan yang dialami bawahan Sambo terkait kasus itu semakin kuat.

"Memang saksi pasti takut, kekuatan dari Ferdy Sambo masih ada," kata Aryanto.

Menurut Aryanto, dari keterangan Romer maka kemungkinan Ferdy Sambo yang juga Mantan Kadiv Propam Polri menggunakan pangkat, jabatan, dan kekuasaannya untuk mempengaruhi para bawahannya yang loyal supaya mengikuti skenario yang sudah disusun, yakni baku tembak antara Yosua dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E).

"Begitu kejadian, kejadiannya jelas membunuh, kemudian dia (Ferdy Sambo) memaksa bawahannya yang loyal, seperti asistennya, anak buahnya yang dibawa langsung maupun di luar tapi dulu terikat dalam satu Satgas sehingga disuruhlah (mengikuti skenario Sambo)," papar Aryanto.

Baca juga: Eks Ajudan Sambo Takut Lihat Jenazah Brigadir J, Pilih Balik Badan

Alhasil, kata Aryanto, ketika para ajudan Sambo yang menjadi saksi dan diperiksa penyidik pada saat awal masih mengikuti skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

"Jadi waktu itu keterangannya yang diberikan masih apa yang dicekokan (Ferdy Sambo) kepada mereka itu," ucap Ariyanto.

"Ternyata sekarang muncul di pengadilan, apalagi dengan jujur salah satu ajudannya mengakui mengubah-ubah keterangan karena takut dengan Ferdy Sambo," sambung Ariyanto.

Sebelumnya Romer mengakui sempat beberapa kali mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) di penyidikan pembunuhan Yosua karena takut dengan sang atasan.

Hal itu disampaikan Romer dalam sidang terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf, yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Mantan Ajudan Sambo Gambarkan Posisi Brigadir J, Kuat Maruf, dan Ricky Rizal Setelah Penembakan

Mulanya jaksa penuntut umum (JPU) bertanya mengapa Romer mengubah keterangan saat penyidikan oleh tim khusus (Timsus) Polri dalam kasus pembunuhan Yosua.

"Apa yang menyebabkan keterangan saudara berubah-ubah?" tanya jaksa.

"Karena awalnya kami masih takut memberikan kejujuran," jawab Romer.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com