JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang menang melawan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Minggu (6/11/2022).
Selain itu, artikel mengenai Reza Paten, pemilik robot trading Net89 yang kini menjadi tersangka investasi bodong juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang pernyataan Presiden Jokowi soal kriteria capres dan cawapres 2024 juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr Yussuf Solichien mengatakan, partainya memang sudah sewajarnya lolos verifikasi administrasi maupun verifikasi faktual yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dia menegaskan bahwa PKP sudah berumur 24 tahun dan telah memiliki infrastruktur yang kuat dan solid di pusat, 34 provinsi, 514 kabupaten/kota dan ribuan di tingkat kecamatan.
"PKP bukan partai kemarin sore. PKP juga adalah partai koalisi pemerintah Jokowi sejak 2014, 2019 hingga sekarang, yang memiliki ratusan anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota," kata Yussuf dilansir dari siaran pers PKP, Sabtu (5/11/2022).
Baca selengkapnya: PKP Menang Lawan KPU, Ketum: Kami Parpol Koalisi Jokowi, Bukan Partai Kemarin Sore
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan pemilik robot trading Net89, Reza Shahrani atau Reza Paten, sebagai tersangka.
Reza Paten menjadi tersangka terkait dengan kasus dugaan investasi bodong dengan modus robot trading.
"Reza Shahrani (Reza Paten) sudah jadi tersangka di Net89," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dimintai konfirmasi, Minggu (6/11/2022).
Baca selengkapnya: Reza Paten, Pemilik Robot Trading Net89, Jadi Tersangka Investasi Bodong
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai calon presiden serta calon wakil presiden (Capres-Cawapres) pada 2024 mendatang membutuhkan kandidat yang menguasai persoalan ekonomi makro dan mikro.
"Memerlukan ini...Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau...Tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti...mikronya juga harus ngerti," kata Jokowi dalam wawancara khusus seperti dikutip dari Kompas.id, Sabtu (5/11/2022).
Jokowi menilai, kriteria lain yang sebaiknya dipenuhi oleh Capres-Cawapres 2024 mendatang adalah mahir dalam mencerna data serta melakukan eksekusi kebijakan di lapangan.
Baca selengkapnya: Jokowi soal Kriteria Capres-Cawapres 2024: Paham Ekonomi Makro-Mikro hingga Data
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.