Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Pemerintah Beli Obat Gagal Ginjal Akut dari Luar Negeri, Anggota DPR: Mau Jualan Obat Lagi?

Kompas.com - 02/11/2022, 16:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mencecar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengeklaim sudah menemukan obat gagal ginjal akut yaitu Fomepizole.

Dia mengkritisi pemerintah yang melakukan pembelian obat dari luar negeri itu, padahal penyebab penyakit gagal ginjal akut belum jelas.

"Jangan belum apa-apa beli obat ke sana ke mari, pak (Menkes Budi Gunadi). Saya enggak setuju nih," kata Irma dalam rapat kerja Komisi IX DPR, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Bareskrim Akan Periksa BPOM terkait Izin Edar Obat Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut

Irma lantas mengajak seluruh rekannya di Komisi IX untuk jangan membeli obat tersebut sebelum penyebab penyakit ditemukan.

Hal itu terang-terangan disampaikan Irma di hadapan Budi yang turut serta dalam rapat.

Irma juga khawatir dengan pembelian obat Fomepizole itu akan menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa pemerintah "jual obat".

"Tapi jangan kemudian sudah mengobral statement ke mana-mana mau beli obat ke negara A, B, C, D. Ini kan menimbulkan pertanyaan dari publik, ini mau jualan obat lagi nih," imbuh Irma.

Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal Akut Belum Jelas, Anggota Komisi IX DPR Usul Bentuk Panja

Politisi Nasdem itu menilai, hal tersebut justru bakal menambah daftar panjang menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada pemerintah. Pada akhirnya, imbuh dia, Presiden Joko Widodo lah yang akan dirugikan nantinya.

"Kasihan presiden kita, kalau politik sudah digunjingin di mana-mana, tapi pembantu-pembantunya enggak menjaga nama baik presiden," pungkas Irma.

Sebelumnya, dalam rapat yang sama, Budi mengeklaim bahwa Fomepizole menjadi obat gangguan ginjal akut yang menjangkiti ratusan orang di Indonesia.

Budi mengatakan, terjadi penurunan drastis angka kematian setelah Fomepizole diujicoba pada pasien gagal ginjal akut.

Baca juga: Bakal Tanggungjawab, BPOM Pastikan Kasus Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Akut Tidak Terulang

"Mendatangkan fomepizole terjadi penurunan yang drastis, sangat drastis dari kasus-kasus baru," kata Budi dalam rapat, Rabu.

"Dan terjadi penurunan kematian yang sangat drastis setelah adanya obat dari fomepizole ini," lanjut dia.

Budi mengatakan, Indonesia kini sudah menerima sebanyak 246 vial Fomepizole per 1 November 2022.

Obat tersebut, kata dia, semacam Antidotum atau obat penawar racun ginjal akut dari luar negeri.

"Kita mencari antidotumnya. Antidotumnya sudah ada yaitu Fomepizole. Di Indonesia tidak ada aobatnya. Kita lihat ada di Singapura akhirnya kita membeli," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com