Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anggota Komisi VI Minta Pemerintah Dorong Pembangunan Potensi Wisata di Maluku

Kompas.com - 31/10/2022, 11:48 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Melani Leimena Suharli meminta pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) untuk terus mengembangkan potensi wisata di Maluku.

Pengembangan potensi wisata tersebut, kata dia, bertujuan untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat setempat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Jadi semuanya harus bersinergi, baik dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura (Persero), dan yang lainnya. Hal ini termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat perlu dilibatkan,” jelas Melani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Melalui sinergi tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat menghasilkan dan mengimplementasikan berbagai program untuk kebermanfaatan masyarakat Maluku.

Baca juga: 2 Bocah Kakak Adik di Maluku Sembunyi di Kardus demi Naik Kapal, Hendak Cari Sang Ibu

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri pertemuan dengan sejumlah Direktur Utama (Dirut) BUMN dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VI DPR ke Provinsi Maluku, Jumat (28/10/2022).

Selain potensi wisata, Melani juga meminta pemerintah mendukung potensi laut di Provinsi Maluku.Dukungan yang dimaksud, yakni berupa kesiapan kapal untuk pendistribusian atau pengeksporan ke negara-negara lain.

“Saya mengapresiasi ekspor ikan dari Provinsi Maluku yang meningkat sangat signifikan di saat provinsi lainnya mengalami penurunan,” ujarnya.

Minta penugasan khusus pada setiap BUMN

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal meminta Kementerian BUMN memberikan penugasan-penugasan khusus kepada setiap BUMN untuk menggarap potensi wisata di Maluku.

Hekal memberikan apresiasi terhadap pengidentifikasian titik-titik potensi wisata yang telah dilakukan masing-masing BUMN. Namun, menurutnya hal ini tidak akan berarti apa-apa jika tidak segera ditindaklanjuti secara prosedural.

“Maka kita tadi undang Aviasi dan pariwisata, supaya ada kejelasan serta penugasan spesifik BUMN mana dan mengerjakan apa, melalui holding atau melalui sub-holding, untuk melaksanakan eksekusi daripada pembangunan destinasi-destinasi wisata,” ujar Hekal.

Baca juga: 3 Lokasi di Asia Dinobatkan Natgeo Sebagai Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi tahun 2023

Anggota Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu menyebutkan bahwa saat ini pemerintah sedang fokus membangun wisata-wisata prioritas.

Meski fokus di wisata prioritas, menurut Haekal, lantas tidak berarti pemerintah meninggalkan atau mengesampingkan potensi wisata lainnya. Apalagi saat ini sedang dalam momentum pemulihan pascaCovid-19.

“Kita lihat dari sisi mana yang investasinya bisa relatif lebih ringan, tapi cepat mendapatkan hasil untuk masyarakat. Mudah-mudahan sektor pariwisata bisa menjadi sektor yang termasuk paling cepat karena investasinya relatif agak kecil,” imbuhnya.

Apalagi, kata Haekal, Maluku punya potensi diving, snorkeling yang luar biasa biasa bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com