Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas" Ungkap Potensi PAN Ditinggal Pemilihnya, Sekjen Dorong Caleg Tarik Suara Konstituen

Kompas.com - 28/10/2022, 18:33 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno bakal mengerahkan kader yang menjadi calon legislatifnya untuk menarik suara konstituen untuk Pemilu 2024.

Ia mengatakan, beberapa pemilu ke belakang, menujukkan bahwa caleg di tingkat pusat hingga daerah sukses menjadi daya tarik PAN untuk masyarakat untuk memilih.

“Sehingga kita memberi pembekalan pada caleg-caleg kita agar narasi, posisi politik PAN itu bisa terkomunikasikan mulai dari DPP sampai caleg kabupaten/kota,” tutur Eddy pada Kompas.com, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas Ungkap Potensi PAN Ditinggal Pemilihnya, Sekjen: Bergantung Narasi dan Posisi Politik

“Pada akhirnya caleg kita menjadi ujung tombak dan corong PAN untuk mengomunikasikan posisi PAN pada konstituen,” sambungnya.

Hal itu penting karena berdasarkan survei Litbang Kompas Oktober 2022, pemilih PAN riskan bergeser mengalihkan suaranya untuk partai politik (parpol) lain.

Menurut Eddy, situasi itu wajar karena PAN didukung oleh basis pemilih yang rasional. Sehingga, loyalitas pemilih sangat bergantung dengan sikap PAN merespons keresahan publik.

“Misalnya (respons) masalah bantuan sosial, vaksin, dan sekarang gagal ginjal akut. Itu yang membuat pemilih PAN tetap berada di PAN,” paparnya.

Di sisi lain, ia yakin bahwa keputusan PAN bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kian meneguhkan posisi politiknya. Adapun KIB terdiri dari PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar.

Baca juga: Datang ke Acara PAN, Erick Thohir: Sudah Jadi Keluarga

Eddy menyampaikan, PAN ingin memberikan pesan pada pemilihnya, bahwa bersama KIB pihaknya akan bertarung gagasan pada Pemilu 2024.

“PAN bertarungnya gagasan, bukan politik identitas atau yang sifatnya cenderung memecah belah,” ujarnya.

Adapun jajak pendapat Litbang Kompas menunjukan bahwa pemilih PAN dan PPP berpotensi memilih parpol lain dalam kontestasi elektoral mendatang.

Angka pergeseran atau volatilitas pemilih PAN mencapai 59,4 persen, dan PPP di angka 61,1 persen.

Saat ini, KIB belum menentukan siapa pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung.

Baca juga: Pemilu 2024: Bisa Kah Pesona Amien Rais Rebut Suara PAN, dan Anis Matta Curi Suara PKS?

Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke 58 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022) pekan lalu, Presiden Joko Widodo meminta ketiga parpol tak terlalu lama menentukan pengusungan capres.

"Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN. Jangan hanya rangkul-rangkulan terus," ujarnya.

"Tapi, saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan, kita tunggu saja," imbuh Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com